Monosodium Glutamat (MSG) atau yang lebih dikenal sebagai micin, adalah bahan tambahan makanan yang sering digunakan untuk meningkatkan rasa makanan. Namun, seiring dengan popularitasnya, micin atau MSG juga telah menjadi subjek berbagai perdebatan dan kontroversi. Sehingga, perlu untuk menjelaskan apa itu MSG dan dampaknya yang mungkin terjadi pada kesehatan
Apa Itu MSG?
MSG (monosodium glutamate) adalah garam natrium dari asam glutamat, yang merupakan salah satu jenis asam amino alami yang ditemukan dalam berbagai makanan, seperti daging, ikan, dan sayuran. MSG atau micin digunakan dalam makanan untuk meningkatkan rasa umami, yang merupakan rasa yang membuat makanan terasa lezat dan menggugah selera.
Lantas, benarkah bila terlalu banyak mengonsumsi micin dapat mengurangi kualitas kerja otak?
Di dalam otak, terdapat sejumlah besar reseptor saraf yang bertugas untuk menerima rangsangan, terletak di bagian otak yang disebut hipotalamus. Di dalam hipotalamus, terdapat banyak reseptor yang khususnya responsif terhadap glutamat. Ketika seseorang mengonsumsi micin dalam jumlah yang berlebihan, reseptor-reseptor otak ini menjadi lebih aktif. Namun, jika hal ini berkelanjutan, aktivitas berlebihan pada reseptor otak ini dapat mengakibatkan kematian neuron. Neuron adalah sel-sel saraf yang memegang peran penting dalam menjalankan fungsi kognitif otak.
Kematian neuron pada masanya dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak, yang bisa mengakibatkan keterlambatan dalam berpikir atau "lemot." Selain itu, individu yang mengalami aktivitas saraf berlebihan di otak juga mungkin merasakan gejala seperti pusing dan sakit kepala. Semua ini dapat menyulitkan kemampuan seseorang untuk berpikir jernih. Oleh karena itu, konsumsi micin yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan otak dan kesejahteraan seseorang.
Hal yang perlu diingat bahwa micin bukanlah satu-satunya penyebab otak menjadi “lemot” dalam berfikir. Bahkan, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menghubungkan konsumsi micin dalam jumlah normal dengan efek negatif pada kesehatan, misalnya penurunan kecerdasan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Karena seseorang bisa saja merasa ngantuk serta sulit untuk fokus berfikir bila terlalu kenyang setelah makan dalam porsi yang banyak, baik makanan yang mengandung MSG atau tidak.
Di sisi lain, ada dampak lain dari konsumsi micin yang mungkin dialami. Misalnya sejumlah kecil orang mungkin mengalami reaksi sensitivitas terhadap MSG yang dapat mencakup gejala seperti sakit kepala atau ketegangan otot. Namun, ini adalah kasus yang jarang terjadi dan efek samping ini biasanya terjadi hanya pada orang yang sangat sensitif.
MSG adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa makanan dan dianggap aman dalam jumlah yang masuk akal oleh sebagian besar orang. Oleh karena itu, konsumsi micin dengan bijak dan beri batasan dalam diri terhadap jumlah micin yang dikonsumsi. Karena pada hakikatnya, segala sesuatu yang baik dapat berubah menjadi tidak baik bila berlebihan atau melebihi batas. Begitu halnya dengan micin atau MSG
Selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, MSG adalah bahan yang aman yang dapat membantu meningkatkan kenikmatan rasa makanan. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.