Sifilis, penyakit menular seksual yang telah misterius selama berabad-abad, kini dapat diidentifikasi dan diobati dengan efektif. Sehingga, perlu untuk menjelajahi proses diagnosis yang penting dan opsi pengobatan yang tersedia untuk mengatasi sifilis, serta pentingnya deteksi dini dalam melindungi kesehatan seksual.

Umumnya, dokter akan mengawali proses diagnosis dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Kemudia dokter baru akan memulai pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan organ kelamin.

Dokter bisa saja melakukan beberapa pemeriksaan penunjang guna mempermudah diagnosis. Pemeriksaan penunjang tersebut dapat berupa:

1. Pemeriksaan darah

Dokter akan melakukan tes RRR atau rapid plasma regain dan RRR veneral disease research laboratory guna memeriksa dan mendeteksi antibodi yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan bakteri sifilis.

2. Pemeriksaan sampel luka

Dokter juga akan mengambil sampel cairan dan dianalisis di laboratorium bila pasien memiliki luka di tubuhnya. Pasien dapat ditetapkan positif sifilis bila hasil pemeriksaan menunjukkan hasil positif.

Biasanya, pasien membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dan lebih detail pada kondisi tersebut agar dapat mengetahui pengobatan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Pengobatan utama sifilis umumnya dilakukan dengan suntikan antibiotik penisilin serta setiap penderita memiliki dosis yang berbeda-beda tergantung pada kondisinya. Misalnya, dosis suntik penisilin cukup dilakukan dengan dosis tunggal atau satu kali saja pada penderita sifilis yang masih berada ditahap awal. Kemudian dosis tambahan mulai diperlukan pada penderita sifilis tahap lanjut, namun tetap harus sesuai dengan petunjuk dokter. Selain itu, antibiotik penisilin juga diberikan oleh penderita sifilis dengan kondisi hamil serta bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita sifilis.

Pasca penisilin disuntikkan, penderita bisa saja mengalami reaksi akibat pemberian antibiotik penisilin berupa jarisch-herxheimer yang dapat menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala serta nyeri otot atau sendi. Namun, reaksi tersebut biasanya hanya berlangsung selama 1 hari dan bukan sebuah kondisi yang serius.

Perlu untuk mendiskusikan terkait penggunaan antibiotik penisilin dengan terkait penderita sifilis yang memiliki alergi terhadap penisilin serta tanyakan kepada dokter kulit perihal pengganti obat penisilin.

Hal yang perlu diperhatikan, bahwa selama menjalani pengobatan penderita akan dilarang untuk melakukan hubungan seksual hingga benar-benar dinyatakan sembuh. Kemudian setelah menyelesaikan pengobatan, penderita sifilis akan tetap diminta untuk melakukan tes darah secara berkala guna memastikan kesembuhan total dari infeksi yang dialami.

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.