Pilek, juga dikenal sebagai rhinovirus, adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk masyarakat Indonesia. Pilek adalah infeksi virus yang memengaruhi saluran pernapasan atas dan dapat menyebabkan gejala seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, dan produksi lendir dari hidung. Beberapa penyebab umum pilek adalah virus rhinovirus, virus influenza, dan virus parainfluenza.

Pilek adalah infeksi virus yang umumnya disebabkan oleh berbagai jenis virus, dengan rhinovirus menjadi penyebab utama. Beberapa penyebab pilek yang umum meliputi:

1. Rhinovirus

Rhinovirus adalah penyebab utama pilek dan terdapat lebih dari 100 tipe berbeda. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi, serta melalui sentuhan dengan permukaan yang telah terkontaminasi oleh virus tersebut.

2. Virus Influenza

Virus influenza, yang menyebabkan flu, juga dapat menyebabkan gejala pilek ringan pada beberapa kasus. Virus ini juga menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

3. Virus Parainfluenza

Virus ini dapat menyebabkan gejala seperti pilek dan seringkali ditemukan pada anak-anak. Virus parainfluenza juga dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang lebih serius.

4. Adenovirus

Adenovirus dapat menyebabkan pilek dan sering ditemukan di kalangan anak-anak dan orang dewasa muda. Virus ini dapat menular melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

5. Coronavirus

Beberapa strain virus corona, seperti HCoV-229E dan HCoV-NL63, dapat menyebabkan pilek. Namun, virus corona ini berbeda dari virus corona yang menyebabkan COVID-19.



Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga dapat menjadi penyebab flu, seperti:

1. Alergi

Penyebab pilek lainnya dapat terjadi bila seseorang terpapar zat yang memicu alergi, seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari bunga. Pilek dalam kondisi ini disebut juga rinitis alergi.

2. Paparan udara yang terlalu dingin atau kering

Keseimbangan cairan pada saluran hidung dapat berubah seiring dengan perubahan udara yang terlalu dingin atau kering. Kondisi ini turut memicu sistem saraf hidung dalam mengeluarkan cairan.

3. Komsumsi makanan yang terlalu pedas

Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas juga dapat memicu pilek, seperti makanan yang diolah dengan bumbu cabai, bawang atau lada hitam.

Penularan virus pilek juga dapat terjadi melalui sentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi oleh virus atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, dan sakit tenggorokan, muncul ketika sistem kekebalan tubuh merespons virus yang masuk ke dalam tubuh.

Konsumsi makanan yang sehat, menjaga kebersihan lingkungan, mencukupi waktu istirahat, dan menjaga kekebalan tubuh juga dapat membantu mengurangi risiko terkena pilek. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala pilek berlanjut atau menjadi lebih serius agar mendapatkan penanganan yang tepat. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.