Resistensi antibiotik adalah kondisi di mana bakteri dan mikroorganisme lainnya menjadi tahan atau kebal terhadap efek antibiotik yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, resistensi antibiotik berarti antibiotik yang sebelumnya efektif dalam mengobati infeksi sekarang tidak lagi bekerja secara efektif terhadap bakteri penyebab infeksi.

Ini terjadi ketika bakteri mengalami perubahan genetik atau mutasi yang membuatnya mampu bertahan terhadap antibiotik. Mutasi ini dapat terjadi secara alami, tetapi faktor-faktor seperti penggunaan antibiotik yang berlebihan atau salah penggunaan antibiotik dapat mempercepat perkembangan resistensi.

Resistensi antibiotik adalah masalah serius karena dapat menyebabkan infeksi menjadi sulit diobati atau bahkan tidak dapat diobati sama sekali. Ini dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia karena infeksi yang sebelumnya dapat diatasi dengan antibiotik biasa menjadi semakin sulit untuk diobati. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan antibiotik sesuai dengan petunjuk medis, menghindari penggunaan yang tidak diperlukan, dan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan untuk membantu mengurangi risiko resistensi antibiotik.

Resistensi antibiotik bisa terjadi karena sejumlah faktor, yaitu:

1. Penggunaan yang tidak diperlukan

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak diperlukan adalah faktor utama dalam perkembangan resistensi antibiotik. Ketika antibiotik digunakan untuk infeksi yang tidak disebabkan oleh bakteri, atau jika dosisnya tidak dihabiskan sesuai dengan resep, beberapa bakteri dapat bertahan dan mengembangkan resistensi.

2. Penggunaan berlebihan

Penggunaan berlebihan antibiotik pada manusia, hewan ternak, dan dalam pertanian juga dapat memicu resistensi. Misalnya, pemberian antibiotik kepada hewan ternak untuk meningkatkan pertumbuhan atau sebagai pencegahan infeksi dapat menyebabkan peningkatan resistensi bakteri yang dapat menginfeksi manusia.

3. Mutasi bakteri

Bakteri dapat mengalami mutasi genetik alami yang membuatnya resisten terhadap antibiotik. Ketika bakteri yang resisten berkembang biak dan menyebar, mereka dapat menggantikan bakteri yang tidak resisten.

4. Penularan gen resistensi

Gen resistensi antibiotik dapat dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri lain melalui proses yang disebut transfer horizontal gen. Ini memungkinkan bakteri yang sebelumnya rentan menjadi tahan terhadap antibiotik.

5. Penggunaan antibiotik di lingkungan

Antibiotik dapat mencemari lingkungan air dan tanah melalui pelepasan limbah industri atau pertanian. Hal ini dapat memicu perkembangan resistensi bakteri dalam lingkungan tersebut.

6. Kurangnya pengembangan antibiotik baru

Kurangnya pengembangan antibiotik baru membuat kita bergantung pada antibiotik yang sudah ada, dan beberapa bakteri telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik konvensional.

Resistensi antibiotik merupakan masalah serius dalam bidang kesehatan global karena dapat mengurangi efektivitas pengobatan infeksi bakteri yang sebelumnya dapat diobati dengan antibiotik. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik yang bijak, pemantauan yang cermat, dan upaya untuk mengurangi risiko resistensi sangat penting untuk menjaga efektivitas antibiotik dalam pengobatan infeksi. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.