“Es terus…” seringkali diucapkan oleh ibu ketika mendengar anaknya batuk, atau diucapkan teman ketika mendengar teman lainnya batuk. Es, terutama es batu atau minuman dingin, sering kali dikaitkan dengan mitos kesehatan, salah satunya adalah keyakinan bahwa mengonsumsi es dapat menyebabkan batuk. Namun, seberapa benarkah klaim ini? Artikel ini akan menggali lebih dalam untuk memahami apakah es benar-benar memiliki peran dalam memicu batuk atau apakah ini hanya mitos yang telah berkembang.

Batuk adalah respons tubuh terhadap iritasi pada tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Itu dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, alergi, asap rokok, atau bahkan perubahan suhu. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa mengonsumsi es secara langsung dapat menyebabkan batuk. Sehingga, es tidak dapat dikatakan sebagai penyebab batuk. Batuk biasanya disebabkan oleh iritasi pada tenggorokan atau saluran udara dan dapat dipicu ragam faktor seperti infeksi virus, alergi, atau paparan zat iritan. Jadi, makan atau minum es tidak secara langsung menyebabkan batuk.

Beberapa orang mungkin mengalami sensasi dingin atau ketidaknyamanan di tenggorokan setelah mengonsumsi es. Ini biasanya bersifat sementara dan bukan penyebab langsung batuk. Sensasi ini bisa disebabkan oleh kontraksi pembuluh darah di tenggorokan sebagai respons terhadap suhu yang turun secara tiba-tiba.

Reaksi terhadap makanan atau minuman dingin bersifat individual. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan mengalami sensasi ketidaknyamanan, sementara orang lain mungkin tidak merasakannya. Jika mengalami batuk setelah minum es, hal tersebut mungkin lebih terkait dengan sensitivitas individu atau kondisi kesehatan tertentu.

Umumnya, batuk yang muncul setelah mengonsumsi es dapat disebabkan oleh faktor lain seperti adanya infeksi tenggorokan atau saluran udara, alergi tertentu, atau kondisi medis lainnya. Mengaitkan batuk langsung dengan es tanpa mempertimbangkan konteks kesehatan secara keseluruhan dapat menjadi simplifikasi yang tidak akurat. Sehingga, jika batuk terjadi secara terus menerus atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi kesehatan dengan profesional kesehatan.

Tips untuk Menjaga Kesehatan Tenggorokan:

· Jika memiliki sensitivitas terhadap dingin, pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman dalam suhu yang lebih hangat.

· Minumlah air hangat untuk meredakan ketidaknyamanan di tenggorokan.

· Jika batuk berlanjut atau disertai dengan gejala lain, seperti demam atau sesak napas, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Secara umum, tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa es secara langsung menyebabkan batuk. Sementara beberapa orang mungkin mengalami sensasi dingin atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi es, ini tidak selalu terkait dengan respons batuk. Penting untuk memahami bahwa batuk memiliki berbagai penyebab, dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah terbaik jika batuk berkepanjangan, mengkhawatirkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.