Leukemia, merupakan sebuah kanker darah yang kompleks hingga kerap menjadi pusat perhatian di dunia kesehatan karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Pada dasarnya, leukemia muncul ketika sel darah putih di sumsum tulang berkembang secara tidak terkendali, menghasilkan sel-sel yang tidak normal dan menggantikan sel-sel darah yang sehat.

Sehingga, diagnosis leukemia adalah langkah awal yang penting untuk memahami, mengelola, merespons dan kemudian menangani penyakit ini. Diagnosis leukemia melibatkan serangkaian langkah yang dilakukan oleh tim medis. Proses ini dapat melibatkan sejumlah tes dan prosedur untuk menentukan apakah seseorang menderita leukemia, juga untuk menentukan jenis leukemia yang mungkin dialami.

Berikut beberapa langkah yang umum dilakukan dalam proses diagnosis leukemia:

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari gejala atau tanda-tanda leukemia seperti pembesaran limpa atau hati, pembengkakan kelenjar getah bening, atau perdarahan yang tidak wajar.

2. Riwayat medis

Dokter akan mengumpulkan informasi tentang riwayat medis pasien, termasuk gejala yang dialami, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat paparan terhadap faktor risiko tertentu.

3. Tes darah rutin

Pemeriksaan darah rutin dapat memberikan petunjuk awal tentang adanya masalah, seperti penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit.

4. Pemeriksaan darah tambahan

Tes darah khusus, seperti analisis morfologi darah tepi dan analisis flow cytometry, dapat membantu dalam mengidentifikasi jenis leukemia dan karakteristik sel darah yang terlibat.

5. Pemeriksaan tulang sumsum

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel tulang sumsum dari tulang belakang, pinggul, atau tulang lainnya untuk menentukan apakah sel-sel darah yang diproduksi adalah normal atau terdapat kelainan.

6. Tes imunositokimia dan genetika

Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya perubahan pada tingkat genetik atau protein tertentu pada sel leukemia.

7. Pemeriksaan citogenetika

Pemeriksaan ini melibatkan analisis kromosom untuk mengidentifikasi perubahan kromosom yang mungkin terjadi pada sel leukemia.

8. Pemeriksaan pungsi lumbal

Untuk menilai apakah leukemia telah menyebar ke sistem saraf pusat, pemeriksaan cairan serebrospinal dapat dilakukan.

9.Pemeriksaan pencitraan

Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI, dapat membantu menentukan sejauh mana leukemia telah menyebar ke organ lain dalam tubuh.

Setelah semua hasil tes diperoleh, tim medis akan menganalisis data ini untuk membuat diagnosis yang akurat dan merencanakan rencana pengobatan yang sesuai. Proses ini memerlukan kerja sama antara dokter hematologi/onkologi, ahli patologi, profesional kesehatan lainnya serta pasien yang memiliki semangat kuat untuk sembuh dan kepatuhan terhadap ketentuan pengobatan. Penting untuk mendiskusikan hasil tes dan rencana pengobatan dengan dokter untuk memahami kondisi dan opsi perawatan yang mungkin. Bila hasil diagnosis dinyatakan mengidap leukemia, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter atau profesional kesehatan perihal metode pengobatan apa yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.