Kurangnya informasi akurat seputar kesehatan yang diterima oleh masyarakat menjadi hal yang perlu diluruskan. Di sisi lain, banyaknya mitos turu-temurun seputar kesehatan dari orang-orang terdahulu seakan memperkuat mitos tersebut. Padahal sejatinya, mitos tersebut belum tentu benar adanya. Cukup banyak mitos seputar kesehatan yang perlu diluruskan dengan fakta ilmilahnya, salah satunya perihal kesehatan telinga dan pendengaran.
Kesehatan telinga dan pendengaran adalah aspek penting dalam menjaga kualitas hidup seseorang. Sehingga, mitos yang banyak beredar seputar kesehatan telinga perlu diluruskan dengan fakta ilmiahnya.
Berikut beberapa mitos seputar kesehata telinga dan pendengaran beserta dengan fakta sebenarnya:
1. Mitos: Menggunakan cotton bud (kapas) adalah cara yang aman untuk membersihkan telinga.
Fakta: Menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga dapat berisiko. Ini dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam saluran telinga, menyebabkan penyumbatan, iritasi, atau bahkan cedera. Sebaliknya, kotoran telinga sebagian besar dapat dibersihkan secara alami oleh tubuh. Bila merasa perlu membersihkan telinga, gunakan metode yang lebih aman seperti menggunakan tetes telinga khusus atau mengonsultasikan dokter.
2. Mitos: Pendengaran yang menurun adalah bagian alami dari penuaan dan tidak dapat dicegah.
Fakta: Benar, kemampuan pendengaran dapat berkurang seiring bertambahnya usia, namun ada banyak langkah yang dapat diambil untuk melindungi pendengaran. Seperti menghindari paparan suara keras, menjaga kesehatan telinga, dan melakukan pemeriksaan pendengaran secara teratur adalah langkah-langkah yang dapat membantu menjaga pendengaran bahkan saat menua.
3. Mitos: Memakai headphone atau earphone sepanjang waktu tidak akan berdampak buruk pada pendengaran.
Fakta: Penggunaan headphone atau earphone dalam jangka waktu yang lama dengan volume suara yang tinggi dapat merusak pendengaran. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel rambut di telinga bagian dalam, yang bertanggung jawab atas mendeteksi suara. Sehingga, untuk melindungi pendengaran, pastikan untuk menggunakan headphone atau earphone dengan volume yang moderat dan beristirahatlah secara berkala.
4. Mitos: Telinga yang berdenging adalah pertanda mengalami infeksi telinga.
Fakta: Telinga yang berdenging (tinnitus) dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk paparan suara keras, stres, kondisi medis tertentu, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Meskipun tinnitus dapat menjadi gejala infeksi telinga, itu juga dapat menjadi gejala dari masalah lain. Bila mengalami telinga yang berdenging secara terus-menerus, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan jangan melakukan self diagnose.
5. Mitos: Telur dapat menyembuhkan gangguan pendengaran.
Fakta: Meskipun telur kaya akan nutrisi, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi telur secara khusus dapat menyembuhkan gangguan pendengaran. Penting untuk mengonsumsi makanan sehat secara keseluruhan untuk mendukung kesehatan telinga dan pendengaran, namun tidak ada makanan khusus yang dapat menyembuhkan masalah pendengaran.
Dengan memahami perbedaan antara mitos dan fakta seputar kesehatan telinga dan pendengaran, diharapkan dapat meluruskan mitos salah yang beredar selama ini, serta dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merawat telinga dengan benar dan menjaga pendengaran tetap sehat dalam jangka panjang. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi kesehatan ke profesional medis yang ahli dalam bidangnya bila memiliki kekhawatiran tentang kesehatan telinga atau masalah pendengaran guna mendapatkan anjuran serta pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.