Puasa menjadi ibadah rutin tahunan yang dilakukan selama satu bulan penuh oleh umat muslim di seluruh dunia. Selain karena praktik spiritualnya, puasa telah lama menjadi perhatian dalam bidang kesehatan karena potensi mafaatnya bagi kesehatan tubuh. Salah satunya yaitu puasa bermanfaat untuk menunjang kesehatan pencernaan.
Sehingga, dirasa perlu untuk membahas apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari puasa terhadap penceraaan. Agar menambah semangat menjalani ibadah puasa, berikut beberapa manfaat puasa untuk kesehatan pencernaan:
1. Istirahat bagi sistem pencernaan
Saat berpuasa, tubuh memberi istirahat pada sistem pencernaan karena tidak ada asupan makanan atau minuman yang masuk. Ini memberi waktu bagi organ pencernaan untuk beristirahat dan melakukan proses perbaikan.
2. Meningkatkan sensitivitas insulin
Puasa intermiten atau puasa secara teratur telah terbukti dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah. Ini bisa bermanfaat bagi mereka yang memiliki masalah dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism oleh Halberg et al. menemukan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan pada tikus yang menderita sindrom metabolik, yang sering kali terkait dengan masalah pencernaan seperti perut kembung dan gangguan pencernaan.
3. Stimulasi autophagy
Selama puasa, tubuh memulai proses yang disebut autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari materi yang tidak diinginkan atau rusak. Ini bisa membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit tertentu, termasuk penyakit pencernaan.
Penelitian oleh Mizushima et al. pada tahun 2004, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menyelidiki peran autophagy dalam menjaga kesehatan sel dan organ, termasuk sistem pencernaan. Mereka menemukan bahwa autophagy berperan penting dalam menghilangkan protein yang tidak diinginkan dan memperbaiki sel-sel yang rusak dalam saluran pencernaan.
4. Menurunkan peradangan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dalam tubuh. Peradangan yang kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD).
Sebuah penelitian tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition oleh Patterson et al. menemukan bahwa puasa dapat memiliki potensi sebagai terapi tambahan untuk pengelolaan penyakit radang usus (IBD). Mereka mengamati bahwa puasa dapat mengurangi gejala klinis dan meningkatkan kualitas hidup pada pasien dengan IBD.
5. Menjaga berat badan yang sehat
Puasa teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang pada saatnya dapat mengurangi risiko terkena berbagai masalah pencernaan seperti penyakit hati berlemak non-alkoholik dan GERD (gastroesophageal reflux disease).
Studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients oleh Sousa et al. menemukan bahwa puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak hati pada pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), yang merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi.
Meskipun puasa memiliki ragam manfaat untuk kesehatan, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh yang berbeda. Konsultasikan dengan profesional medis sebelum memulai pola puasa baru, terutama bila memiliki kondisi kesehatan tertentu yang sudah ada sebelumnya. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.