Daging, dengan kelezatannya yang tak terbantahkan dan nilai gizinya yang tinggi, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebiasaan makan manusia dari zaman dahulu kala. Namun, dalam kelezatan daging yang dinikmati, terkadang terselip gangguan kesehatan yang tidak disadari. Salah satunya adalah kemungkinan mengalami pusing setelah mengonsumsi daging dalam jumlah berlebihan.

Dibalik kenikmatan daging yang memanjakan lidah, terdapat potensi masalah kesehatan yang dapat terjadi beberapa saat setelah mengonsumsi daging yang tentunya berkaitan dengan konsumsi berlebihan, yaitu Pusing. Pusing setelah makan daging bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan tidak selalu terjadi pada setiap orang.

Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menyebabkan seseorang merasa pusing setelah mengonsumsi daging:

1. Alergi atau Intoleransi Makanan

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau intoleransi terhadap komponen tertentu dalam daging, seperti protein atau zat tambahan yang digunakan dalam pemrosesan daging. Reaksi alergi atau intoleransi makanan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk pusing.

2. Efek Samping Tiramin

Penyebab timbulnya kepala pusing setelah mengonsumsi daging, baik itu daging kambing, sapi, atau daging merah yang sudah diolah lainnya, merupakan efek samping dari senyawa tiramin. Senyawa tiramin umumnya ditemukan dalam sumber protein hewani dan nabati yang telah melalui proses pengolahan makanan. Senyawa tersebut dinilai dapat merangsang produksi hormon epinefrin dalam tubuh, yang pada waktunya akan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Akibatnya, hal tersebut dapat memicu timbulnya migraine, hipertensi dan penyakit jantung.

3. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Kandungan lemaak jenuh dan tingginya kandungan garam dalam daging olahan dikenal dapat meningkatkan kolesterol dan retensi cairan dalam tubuh, terutama jika konsumsi daging berlebihan. Bila dibiarkan, peningkatan kolesterol tersebut dapat memicu penumpukan plak dalam pembuluh darah, yang mengakibatkan penyempitan. Di samping itu, tingginya kandungan garam juga menyebabkan peningkatan volume cairan dalam sirkulasi darah, yang berpotensi meningkatkan tekanan darah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi) yang sering kali menyebabkan sakit kepala setelah mengonsumsi daging secara berlebihan.

4. Kandungan Garam yang Tinggi

Daging yang diolah atau dimasak dengan tambahan garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsinya. Ini dapat mengakibatkan seseorang merasa pusing, terutama jika mereka memiliki tekanan darah tinggi atau sensitivitas terhadap garam.

5. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat-obatan tertentu atau suplemen makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan, termasuk daging, dapat menyebabkan efek samping seperti pusing. Ini mungkin terjadi jika seseorang memiliki reaksi sensitif terhadap obat atau suplemen tersebut.

6. Kontaminasi Bakteri

Daging yang tidak dimasak dengan sempurna atau terkontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli dapat menyebabkan infeksi saluran pencernaan yang dapat berujung pada gejala seperti mual, muntah, dan pusing.

7. Konsumsi Daging Berat

Mengonsumsi potongan daging berat atau berlemak dalam jumlah besar sekaligus dapat menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna makanan. Ini bisa membuat seseorang merasa lemas atau pusing setelah makan.

Daging menjadi salah satu menu lezat dan mewah untuk dinikmati. Sehingga, pastikan momen makan daging selalu menyenangkan. Jika sering merasa pusing setelah makan daging, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dokter dapat melakukan evaluasi yang tepat dan memberikan saran tentang cara mengatasi atau menghindari gejala tersebut, tergantung pada penyebabnya. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimana pun dan kapan pun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.