Demam berdarah adalah penyakit yang serius yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dan telah menjadi ancaman kesehatan global karena terus meningkat. Demam berdarah tentunya menjadi salah satu penyakit yang ditakuti karena cukup berbaha terhadap kesehatan.
Salah satu karakteristiknya adalah bahwa demam berdarah lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada orang dewasa. Namun, apakah benar demam berdarah lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa? Berikut penjelasan mengapa demam berdarah lebih banyak terjadi pada anak-anak berdasarkan fakta dan temuan penelitian terkait.
1. Kondisi Imun Anak yang Belum Matang
Studi-studi menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh anak-anak belum sepenuhnya berkembang, membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus dengue yang menyebabkan demam berdarah. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Pediatrics & Neonatology" pada tahun 2016 menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh anak-anak berusia di bawah 15 tahun masih dalam tahap perkembangan, sehingga membuat anak dalam rentang usia tersebut lebih rentan terhadap infeksi virus.
2. Pola Aktivitas Anak yang Rentan Terpapar Nyamuk
Anak-anak cenderung lebih sering berada di luar ruangan untuk bermain dan beraktivitas, terutama di daerah tropis di mana nyamuk pembawa virus dengue tersebar luas. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "PLoS Neglected Tropical Diseases" pada tahun 2014 menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah dengan paparan nyamuk yang tinggi memiliki risiko lebih besar untuk terkena demam berdarah.
3. Kurangnya Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan
Anak-anak mungkin belum sepenuhnya memahami pentingnya tindakan pencegahan seperti mengenakan pakaian yang menutupi tubuh, menggunakan obat anti-nyamuk, atau menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah. Studi yang diterbitkan dalam "The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene" pada tahun 2018 menemukan bahwa kurangnya pengetahuan dan tindakan pencegahan yang tepat dapat meningkatkan risiko anak-anak terkena demam berdarah.
Dari temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti kondisi imun anak yang belum matang, paparan nyamuk yang tinggi, dan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan merupakan beberapa alasan mengapa demam berdarah lebih sering terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang demam berdarah dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti membersihkan lingkungan dan membasmi tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk serta menghindari gigitan nyamuk, untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang serius ini. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimana pun dan kapan pun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.