Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Kementrian Kesehatan RI memperkenalkan istilah lain selain narkoba, yaitu Napza. Napza merupakan singkatan dari narkotika, psikkotropika dan zat adiktif. Pada dasarnya, istilah narkoba ataupun napza merujuk pada berbagai zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan perubahan perilaku atau persepsi, serta potensi ketergantungan.

Narkoba, atau narkotika dan obat-obatan berbahaya lainnya, merupakan ancaman serius bagi kesehatan individu dan masyarakat. Dalam beberapa dekade terakhir, penggunaan narkoba telah meningkat secara signifikan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dampak buruknya tidak hanya dirasakakn oleh pemakainya, namun juga oleh keluarga, lingkungan dan sistem kesehatan secara keseluruhan.

Penggunaan narkoba dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negative, mulai dari gangguan fisik, mental, hingga sosial. Ketergantungan pada zat-zat ini sering kali menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh, memperburuk kondisi kesehatan mental hingga memicu perilaku berisiko yang berdampak buruk bagi kehidupan sehari-hari. Sehingga, perlu untuk membahas mengenai jenis-jenis narkoba serta bahaya yang akan ditimbulkan.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing kategori tersebut:

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa contoh narkotika meliputi:

· Opiat: Seperti heroin, morfin dan kodein. Opiat berasal dari tanaman poppy dan digunakan secara medis untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi memiliki potensi tinggi untuk disalahgunakan.

· Sabu-sabu: Sabu-sabu dikenal memiliki efek stimulant yang kuat, yang menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan energi, tetapi juga dapat menyebabkan kecanduan yang parah.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja pada sistem saraf pusat dan menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh psikotropika meliputi:

· Amfetamin: Amfetamin digunakan untuk mengobati gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), tetapi juga dapat disalahgunakan karena efek stimulan yang kuat.

· Ekstasi (MDMA): Ekstasi dikenal dengan efek euforianya, tetapi penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otak dan masalah kesehatan lainnya.

· LSD (Lysergic acid diethylamide): LSD dapat mengubah persepsi dan dapat menyebabkan halusinasi.

3. Bahan adiktif lainnya

Ini mencakup zat-zat yang tidak termasuk dalam dua kategori diatas tetapi memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan. Contoh bahan adiktif seperti:

· Alkohol: Meskipun legal, alkohol adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan kerusakan hati, gangguan mental dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

· Nikotin: Nikotin dapat ditemukan dalam produk tembakau, nikotin sangat adiktif dan dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru dan penyakit jantung.

· Inhalan: Zat-zat yang dihirup untuk mendapatkan efek psikoaktif, seperti lem, cat semprot dan cairan pembersih.

Penggunaan narkoba dapat memberikan dampak berbahaya yang luas pada kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang. Berikut penjelasan dari beberapa dampak bahaya tersebut:

· Kesehatan Fisik: Penggunaan jangka panjang dapat merusak organ vital seperti hati, jantung dan paru-paru. Penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis juga dapat menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tida steril.

· Kesehatan Mental: Narkoba dapat memicu atau memperparah gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan psikologis. Penggunaan narkoba yang berlebihan juga dapat menyebabkan kehilangan ingatan, gangguan belajar dan masalah kognitif lainnya.

· Sosial dan Ekonomi: Pengguna narkoba sering menghadapi masalah dalah hubungan sosial, pekerjaan, kejahatan dan masalah hukum lainnya.

Narkoba adalah zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan berbagai efek negatif pada kesehatan fisik dan mental serta kehidupan sosial seseorang. Oleh karena itu, edukasi yang tepat mengenai bahaya narkoba bagi kesehatan fisik dan mental serta masalah sosial lainnya menjadi hal yang penting sebagai salah satu upaya mengatasi masalah narkoba dalam masyarakat.

Mari jaga kesehatan diri dan keluarga dengan menjauhkan diri dari narkoba dan mendukung mereka yang membutuhkan bantuan untuk melepaskan diri dari cengkraman zat berbahaya ini. Bersama-sama ciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman dan harmonis serta jauh dari narkoba. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimana pun dan kapan pun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.