Kasus Covid-19 kini jumlahnya kembali mengalami peningkatan, terlebih dengan adanya mutasi varian baru Omicron. Selain menyadarkan dan mengingatkan kita untuk kembali memperketat dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, hal ini menjadi bukti bahwa pandemi Covid-19 belum usai.
Ketahanan antibodi terhadap Covid-19 lambat laun akan menurun seiring berjalannya waktu. Biasanya antibodi untuk melawan Covid-19 akan menurun setelah enam bulan pasca pemberian vaksin dosis primer. Kemudian, vaksin booster dibutuhkan untuk kembali meningkatkan antibodi sebagai pelindung diri dari paparan virus Covid-19. Dalam hal ini, untuk menekan angka penyebaran Covid-19, pemerintah memberikan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga secara gratis yang serentak dilaksanakan pada 12 Januari 2022 sebagai upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.
Varian baru virus Corona, yakni varian Omicron, telah menjalar dan telah menginfeksi beberapa orang di Indonesia yang menyebabkan angka positif Covid-19 kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir di tanah air. Menyikapi hal tersebut, sangat wajar apabila timbul pertanyaan dari masyarakat.
Apakah Vaksin Booster Efektif Mencegah Penularan Virus Corona Khususnya Varian Omicron?
Mengutip informasi dari Imperial College London, dinyatakan bahwa pemberian vaksin booster dapat memberikan perlindungan sebesar 85 persen terhadap masalah atau penyakit kesehatan yang berbahaya. Walaupun perlindungan yang didapat sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan virus corona varian sebelumnya, mendapatkan vaksin booster bisa melindungi tubuh dari paparan virus corona varian Omicron. Di sisi lain, pemberian vaksin booster dapat membantu tubuh menghindari parahnya gejala yang bisa saja terjadi ketika varian Omicron menginfeksi.
Setelah vaksin disuntikkan ke dalam tubuh, vaksin tersebut akan membantu tubuh untuk mengajari bagaimana melawan Covid-19. Karena vaksin yang dipakai saat ini tidak dibuat khusus untuk melawan varian Omicron yang mudah bermutasi, sehingga vaksin yang sudah didapat sebelumnya tidak memiliki kekuatan yang cukup dalam memberikan perlindungan tubuh terhadap varian Omicron. Maka dari itu, vaksin booster masih menjadi solusi terbaik untuk membangun dan meningkatkan antibodi yang lebih baik untuk melawan virus. Antibodi dapat menempel pada virus lalu menghentikannya agar tidak memasuki sel dan bereplikasi.
Kekuatan pada perlindungan tubuh pasca menerima 3 dosis vaksin Covid-19 cukup beragam, hal tersebut bergantung pada setiap orang, kondisi tubuh, jenis vaksin yang dipakai hingga varian virus corona yang beredar. Untuk jangka waktu perlindungan yang diberikan, vaksin booster masih dalam proses penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, antibodi yang terbentuk setelah tubuh mendapatkan vaksinasi berlangsung sekitar 6 bulan, lalu untuk vaksin Pfizer dan Moderna antibodi bisa bertahan setidaknya 6 – 7 bulan.
Sebagaimana yang sudah banyak dialami oleh beberapa orang setelah menerima vaksinasi sebelumnya, vaksin booster Covid-19 juga memungkinkan penerimanya mengalami beberapa efek samping yang umumnya bersifat sementara dan cenderung ringan. Seperti rasa nyeri di bekas lokasi suntikan, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala hingga demam. Hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena gejala yang muncul setelah vaksinasi adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja dan membangun reaksi kekebalan terhadap virus corona.
Pada dasarnya, vaksin booster atau vaksin dosis ketiga untuk Covid-19 dapat memberikan perlindungan tubuh terhadap virus corona. Akan tetapi, vaksinasi yang sudah dijalankan akan kurang optimal apabila tidak diimbangi dengan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi dan memperketat kembali protokol kesehatan dalam keseharian demi menekan risiko penularan dan penyebaran Covid-19. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.