Insomnia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami gangguan atau kesulitan tidur meskipun memiliki banyak waktu untuk mendapatkannya. Insomnia atau gangguan tidur menyebabkan penderitanya tidak memiliki durasi tidur yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga para penderita insomnia memiliki kondisi fisik yang tidak cukup fit untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
Pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan sekitar 8 jam tidur dalam sehari untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap fit. Hal ini desebabkan karena tidur meempunyai pengaruh cukup besar terhadap kualitas dan efektivitas hidup yang dijalaninya. Maka dari itu, dengan tubuh mendapatkan waktu tidur yang terlalu lama atau malah terlalu sedikit, dapat menimbulkan gangguan fisik maupun mental.
Insomnia dapat terjadi dalam jangka waktu pendek (akut) hingga jangka Panjang (kronis). Pada saat tidur, tubuh akan berada dalam kondisi tidak sadar yang terjadi secara alami untuk menunjang tubuh beristirahat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia yang akan berakhir dengan kondisi sulit tidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Penyebab insomnia yang lazim terjadi biasanya yaitu:
·Gaya hidup
·Masalah kenyamanan ruangan tidur
·Gangguan psikologi
·Gangguan kesehatan fisik
·Stres
·Teringat peristiwa traumatis yang pernah dialami
·Perubahan waktu tidur
·Jet lag
·Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Insomnia kronis dapat terjadi paling tidak sekitar 3 bulan yang dapat bersifat primer atau sekunder. Memang, selama ini insomnia primer belum diketahui secara pasti penyebabnya. Akan tetapi pada insomnia sekunder, terdapat beberapa kondisi lain yang bisa saja terjadi, seperti pengaruh kondisi medis, masalah psikologis, penggunaan zat tertentu hingga mengidap diabetes.
Gejala Insomnia
Kebutuhan waktu tidur normal manusia akan terganggu ketika mengalami insomnia, karena seseorang yang mengalami insomnia akan sulit merasa ngantuk yang dapat disebabkan oleh usia, gaya hidup, lingkungan dan pola makan. Kemudian, gejala insomnia yang kerap terjadi yaitu:
·Tidak merasakan ngantuk
·Tidak bisa tertidur
·Terbangun pada malam hari atau dini hari dan tidak bisa tidur kembali
·Lelah, emosi, sulit berkonsentrasi hingga sulit melakukan aktivitas dengan baik di siang hari
·Tidak bisa tidur siang meskipun tubuh merasa Lelah
Dalam mendiagnosis insomnia, pada umumnya dokter akan mengawali dengan wawancara medis untuk mencari tahu apa yang jadi penyebabnya. Wawancara tersebut biasanya meliputi:
·Rutinitas tidur
·Gaya hidup (kebiasaan minum kopi bahkan minum alcohol secara berlebihan)
·Rutinitas olahraga
·Riwayat kesehatan
·Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
Metode pengobatan insomnia yang diberikan dokter adalah psikoterapi atau konseling, obat-obatan atau kombinasi keduanya. Untuk mencegah insomnia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:
·Hindari terlalu banyak makan dan minum sebelum tidur
·Kurangi konsumsi minuman berkafein bahkan minuman yang mengandung alcohol
·Aktif di siang hari untuk menghindari tidur siang
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.