Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang berfungsi untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk untuk mengobati nyeri haid hingga sakit gigi yang tersedia dalam bentuk tablet, sirup, tetes, suppositoria dan infus.

Meskipun mekanisme kerja paracetamol belum diketahui secara pasti, obat ini diketahui dapat menurunkan suhu tubuh seseorang yang mengalami demam dengan bekerja pada pusat pengaturan suhu yang ada pada otak. Paracetamol juga dapat meredakan nyeri dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin.

Hal yang harus diketahui sebelum mengonsumsi Paracetamol

1.Bila memiliki alergi terhadap paracetamol, jangan sesekali menggunakan obat ini.

2.Bagi penderita penyakit liver, penyakit ginjal atau pecandu alkohol, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.

3.Bagi penderita diabetes dan fenilketonuria, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol karena kandungan aspartame yang terdapat di dalamnya.

4.Bagi ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang sedang merencanakan kehamilan, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.

5.Untuk anak dengan usia di bawah 2 tahun, harap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi paracetamol.

6.Hanya dokter di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang berhak memberikan paracetamol suntik.

7.Beri tahu dokter bila sedang mengonsumsi suplemen, obat tertentu atau produk herbal (obat antikejang, obat batuk pilek atau obat pengencer darah) sebelum mengonsumsi paracetamol.

8.Segera hubungi dokter bila terdapat reaksi alergi obat, efek samping serius atau overdosis pasca mengonsumsi paracetamol.

Paracetamol merupakan golongan obat bebas dengan kategori obat penurun panas dan pereda nyeri (analgesic dan antipiretik) yang dapat digunakan oleh dewasa dan anak-anak. Untuk ibu hamil, paracetamol hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat yang didapat lebih besar dari risiko terhadap janin. Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI, sehingga sangat disarankan untuk ibu yang sedang menyusui agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Untuk dosisnya, paracetamol akan disesuaikan dengan bentuk ketersediaan obat, tujuan penggunaan serta usia pasien. Walaupun secara umum, dosis paracetamol tablet atau suppositoria untuk meredakan demam dan nyeri adalah sebagai berikut:

·Dewasa: 500 – 1.000 mg atau 10 – 15 mg/kgBB, setiap 4 – 6 jam. Pada usia dewasa, dosis maksimal paracetamol sebesar 4.000 mg per hari.

·Bayi dan anak-anak: 10 – 15 mg/kgBB, dengan lebih dari 4 – 6 jam. Dosis paracetamol pada bayi dan anak tidak boleh melebihi 15 mg/kgBB per dosis.

·Dosis paracetamol untuk anak dibawah 2 tahun akan ditentukan langsung oleh dokter.

·Untuk paracetamol infus, dosis serta pemberiannya dilakukan langsung oleh dokter atau petugas medis dengan tetap dalam pengawasan dokter, juga dengan menyesuaikan kondisi pasien.

Cara mengonsumsi Paracetamol

1.Patuhi anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi paracetamol.

2.Jangan menambah atau mengurangi dosis pemakaian paracetamol tanpa berkonsultasi dengan dokter.

3.Paracetamol dapat dikomsumsi sebelum atau sesudah makan.

4.Untuk paracetamol sirup, kocok terlebih dahulu sebelum diminum. Agar dosis lebih tepat, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan.

5.Hentikan penggunaan paracetamol jika keluhan tidak kunjung reda dalam 3 hari sejak menggunakan paracetamol.

6.Simpan paracetamol di tempat yang kering dan hindari terkena paparan sinar matahari langsung.

7.Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

8.Paracetamol suppositoria digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam anus. Cuci tangan sebelum memasukkan bagian lancip pada ujung obat ke dalam anus dan pastikan kemasan plastic pelindungnya telah terbuka.

9.Setelah obat masuk ke dalam anus, duduk atau berbaringlah selama 10 – 15 menit hingga obat terasa meleleh, lalu cuci tangan kembali.

10.Paracetamol suppositoria harus disimpan di dalam kulkas.

Efek samping Paracetamol

Pada umumnya paracetamol jarang menimbulkan efek samping bila dikonsumsi mengikuti anjuran dan petunjuk dokter. Akan tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan efek samping seperti mual atau muntah, sakit kepala, sulit tidur, sakit pada perut bagian atas, warna urin menjadi gelap, merasa sangat lelah hingga penyakit kuning. Segera lakukan pemeriksaan bila efek samping yang terjadi tidak kunjung mereda. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.