Autisme merupakan kelainan yang terjadi pada perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan pada perilaku dan interaksi sosial. Gangguan perilaku pada autism biasanya terkait dalam tiga domain utama, yaitu sosial, komunikasi dan tingkah laku yang berulang. Autisme belakangan ini disebut juga autism spectrum disorder atau gangguan spektrum autisme, karena tingkat keparahan dan gejala bervariasi setiap penderita.
Menurut data terkait autisme yang dihimpun oleh WHO, bahwa autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. Walau penyakit ini lebih sering terdeteksi pada usia kanak-kanak, tetapi autisme juga bisa ditemukan ketika dewasa. Lalu di Indonesia, sampai saat ini belum ada data yang pasti terkait jumlah pengidap autisme.
Gejala Autisme
Meskipun penyebab autisme belum dapat diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan memicu terjadinya autisme, seperti jenis kelamin, riwayat autisme dalam keluarga (keturunan), dilahirkan secara premature, memiliki kelainan genetik atau kromosom tertentu, seperti sindrom fragile X dan tuberous sclerosis, dilahirkan dari orang tua dengan usia lebih dari 40 tahun dan dilahirkan dari ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu terutama obat epilepsi selama masa kehamilan.
Perihal gejala, penderita autisme yang mengalami gejala ringan umumnya tidak mengalami hambatan aktivitasnya. Tetapi, bila penderita autisme mengalami gejala yang berat, penderitanya akan membutuhkan bantuan untuk menjalani aktivitas kesehariannya.
Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita autisme yaitu :
·Gangguan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, seperti ; lebih senang menyendiri, enggan berbicara dengan orang lain dan sering mengulang kosa kata yang sama.
·Gangguan perilaku, seperti melakukan gerakan yang sama secara berulang. Contoh : selalu berjalan dengan berjinjit.
·Gangguan lain, seperti ; gangguan kognitif yang menghambat proses belajar, ganggan mood atau reaksi emosional dan kejang.
Pengobatan Autisme
Meski autisme tidak bisa disembuhkan, ada beberapa piihan terapi yang bisa dilakukan guna mengembangkan kemampuan penderita autisme, misalnya terapi perilaku dan komunikasi, terapi untuk keluarga atau konsumsi obat untuk mengatasi gangguan perilaku dan mood.
Walau autisme sulit disembuhkan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh ibu hamil guna mengurangi risiko anak terlahir dengan autisme, yaitu :
·Menjalani pola hidup sehat selama masa kehamilan, seperti ; mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, olahraga secara rutin, dan menjalani pemeriksaan kehamilan secara berkala.
·Tidak mengonsumsi minuman beralkohol selama masa kehamilan.
·Mengkonsultasikan dengan dokter apabila perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu selama masa kehamilan.
·Memastikan sudah mendapat vaksin sebelum hamil, terutama vaksin rubella.
Untuk pengobatan yang lebih lanjut, jangan lupa konsultasikan ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang lebih optimal. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.