Setiap bulan Ramadhan pada setiap tahunnya, umat islam di seluruh penjuru dunia melaksanakan ibadah puasa mulai dari awal fajar hingga terbenam matahari.

Di Indonesia dengan iklim tropis, puasa dilakukan kurang lebih sekitar 12-13 jam setiap harinya. Di belahan dunia bagian utara, Ramadhan jatuh pada saat musim panas yang menyebabkan matahari terbit lebih awal dan terbenam lebih lambat, sehingga umat islam melaksanakan puasa mencapai 18 jam dan akan mencapai 19 jam pada akhir bulan Ramadhan. Kemudian di Norwegia, waktu antara subuh dan maghrib berkisar 20 jam setiap harinya.

Lantas, apakah puasa baik untuk kesehatan? Ketahui apa yang terjadi pada tubuh saat sedang berpuasa.

Hari-hari Awal Berpuasa

Pada hari-hari awal bulan Ramadhan, dikatakan menjadi bagian tersulit dalam bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan tubuh melakukan adaptasi dengan pola makan yang baru selama berpuasa. Secara teknis, setelah makan sahur tubuh tidak terlebih dahulu berada dalam kondisi berpuasa. Dibutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk tubuh menyerap apa yang dikonsumsi ketika sahur, barulah setelahnya tubuh akan berhenti. Setelah itu, tubuh mulai mengandalkan glukosa yang tersimpan pada hati dan otot untuk suplai energi. Kemudian bila cadangan glukosa telah habis, tubuh akan menggunakan lemak yang tersimpan sebagai asupan energi.

Ketika orang yang berpuasa merasakan lapar, yang mana merupakan masa terberat. Tubuh akan membakar lemak dan memicu pengurangan berat badan, penurunan tingkat kolesterol hingga memperkecil risiko terjadinya diabetes. Akan tetapi, menurunnya kadar gula darah menyebabkan tubuh merasa lemah dan lesu, hingga tidak dapat dipungkiri akan merasakan pusing, sakit kepala, mual dan bau mulut.

Hari ke 3 – 7 Berpuasa

Berhati-hatilah dengan dehidrasi yang biasanya banyak terjadi pada hari ke 3 hingga hari ke 7 pada bulan Ramadhan. Tubuh mulai terbiasa dengan pola makan dan puasa, lemak akan diuraikan dan diubah menjadi gula darah.

Penuhi asupan cairan tubuh diantara waktu berbuka dan sahur, hal ini berguna sebagai “isi ulang” dan mencegah dehidrasi bila berkeringat. Di sisi lain, sangat disarankan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung sumber energi kala sahur, seperti karbohidrat dan lemak. Penting juga untuk menjaga keseimbangan gizi, dengan mengonsumsi protein, garam dan air.

Hari ke 8 – 15 Berpuasa

Memasuki hari ke 8 berpuasa, tubuh mengalami peningkatan dalam menyesuaikan dengan pola makan berpuasa. Seorang konsultan kedokteran di Rumah Sakit Addenbrooke Cambridge, Dr Razeen Mahroof, menjabarkan tentang ragam keuntungan lain dari berpuasa. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali mengonsumsi kalori secara berlebih. Dengan berpuasa, bisa mencegah tubuh akan hal tersebut dan menunjang tubuh melakukan tugasnya yang lain dengan lebih baik (menyembuhkan diri sendiri). ketika berpuasa, tubuh yang kerap mengonsumsi kalori berlebih diperbaiki, hingga memungkinkan tubuh mengalihkan perhatiannya akan fungsi-fungsinya yang lain. Jadi, puasa memberi manfaat pada tubuh dengan memfasilitasi penyembuhan secara madiri dan mencegah infeksi.

Hari ke 16 – 30 Berpuasa

Pada pertengahan bulan hingga akhir Ramadhan, aktivitas puasa sudah sepenuhnya teradaptasi oleh tubuh. Usus besar, ginjal, hati dan kulit melakukan proses detoksifikasi atau proses penetralan racun dalam tubuh. Pada kesehatan dan tubuh, pada tahapan ini organ tubuh sepatutnya sudah sepenuhnya beradaptasi dan berfungsi secara maksimum.

Apakah Puasa Baik untuk Tubuh?

Dr. Mahroof kembali mengatakan, bahwa puasa baik untuk kesehatan karena membantu untuk memusatkan perhatian tubuh pada apa dan kapan tubuh mendapatkan asupan makanan. Waktu berpuasa satu bulan dinilai baik, akan tetapi kurang disarankan untuk melakukannya secara berkelanjutan.

Bila ingin melanjutkan aktivitas puasa diluar bulan Ramadhan, Dr. Mahroof menyarankan metode puasa 5:2. Maksudnya adalah puasa untuk beberapa hari dalam satu pekan diantara hari-hari dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.

Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.