Salat tarawih adalah salah satu ibadah Sunnah yang dilakukan rutin setiap malam pada bulan Ramadhan. Waktu hingga rakaat salat tarawih cukup beragam, ada yang melaksanakan tarawih selepas salat isya dan ada pula yang melaksanakannya pada sepertiga malam. Rakaat salat tarawih sendiri cukup bervariasi, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat, lalu ditambah dengan 3 rakaat salat witir.

Salat tarawih merupakan ibadah Sunnah Rasulullah SAW yang dijalani umat islam setiap malam pada bulan Ramadhan. Selain mendatangkan pahala, menjalankan salat tarawih juga mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan.

Tubuh berada pada kadar gula darah dan insulin yang rendah sebelum berbuka puasa. Kemudian gula darah akan mulai meningkat dari makanan yang dicerna oleh tubuh setelah berbuka puasa. Lalu gula darah bersamaan dengan plasma dan insulin akan terus meningkat terhitung satu jam atau lebih setelah berbuka puasa. Pada akhirnya, gula darah akan berada pada tingkat tertingginya setelah dua jam. Maka pada saat inilah salat tarawih mengambil peran.

Melansir dari laman New Straits Times, bahwa gula darah yang bersirkulasi akan melakukan proses metabolisme menjadi karbon dioksida dan air ketika tubuh melakukan gerakan salat. Sehingga salat tarawih berpotensi membakar ekstra kalori, meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi, mengurangi respons otonom stres pada orang sehat serta mengurangi gangguan kecemasan dan depresi.

Namun, masih ada beberapa manfaat lain dari salat tarawih bagi kesehatan, yaitu:

1. Menyehatkan jantung

Berdasarkan studi yang dilakukan di Harvard University, bahwa ibadah salat tarawih terbukti bisa meningkatkan kesehatan jantung. Bahkan dampak yang dihasilkan hampir sama dengan seseorang yang melakukan olahraga kardio yang bertujuan untuk menjaga kesehatan jantung.

2. Menyehatkan persendian

Dengan beragamnya jumlah rakaat salat tarawih, tidak menutup kemungkinan akan melibatkan pergerakan sendi-sendi tubuh. Tubuh seakan ‘dipaksa’ untuk melatih sendi-sendi secara rutin dan teratur selama bulan Ramadhan, hal ini akan bermanfaat bagi sendi-sendi menjadi lebih sehat.

3. Memperbaiki fungsi otak

Ketika melaksakanan salat tarawih, gerakan sujud dapat menaikkan sirkulasi darah dan oksigen ke otak. Hal ini akan berdampak baik dalam meningkatkan konsentrasi dan fungsi otak hingga dapat bekerja lebih optimal. Salat tarawih cukup memberikan dampak yang cukup signifikan dalam memperbaiki fungsi otak, karena banyaknya jumlah rakaat hingga banyaknya jumlah melakukan gerakan sujud.

4. Meningkatkan stamina dan imunitas tubuh

Gerakan berulang-ulang yang dilakukan saat melaksanakan salat tarawih, ditambah dengan banyaknya jumlah rakaat menyebabkan salat tarawih sama seperti melakukan olahraga. Olahraga dapat memicu peredaran darah dan oksigen dalam tubuh menjadi lancar serta meningkatkan kesehatan jantung. Sehingga, rutin melakukan salat tarawih selama bulan Ramadhan baik untuk tubuh menjadi lebih bugar dan tidak mudah sakit.

5. Memperbaiki fleksibilitas tubuh pada lansia

Seiring bertambahnya usia, sangat wajar bila kelenturan, kekuatan serta daya tahan tubuh akan berkurang karena organ pada tubuh turut mengalami penuaan dan penurunan kinerja. Dengan melakukan salat tarawih, tubuh lansia akan terdorong dan terpicu kembali untuk lebih aktif hingga meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, sendi, jantung dan tulang.

Oleh karena itu, pertimbangkan kembali bila masih malas melakukan salat tarawih. Selain merupakan Sunnah Rasulullah SAW yang mendatangkan pahala jika melakukannya, salat tarawih memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.

Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.