Melakukan pemeriksaan dokter merupakan solusi ketika jatuh sakit. Kemudian dokter akan memberikan obat untuk dikonsumsi sebagai salah satu metode penyembuhan. Bahkan , tidak jarang orang yang sakit langsung membeli obat secara mandiri sesuai dengan sakit yang dideritanya ke apotek terdekat.

Bila seseorang yang sakit melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter, obat yang diresepkan oleh dokter tentunya sudah disertai dengan saran atau dosis pemakaiannya. Namun, seseorang yang sakit dan membeli obat secara mandiri ke apotek atau mengonsumsi obat-obatan yang tersedia di rumah, jelas merupakan konsumsi obat di luar pengawasan dokter.

Pasien yang dianjurkan untuk meminum obat sebagai metode penyembuhannya, berarti pasien tersebut wajib mengikuti aturan dianjurkan, seperti mematuhi cara, dosis serta waktu minum obat. Berdasarkan penjelasan Kimberly DeFronzo, R.Ph., M.B.A. dari Center for Drug Evaluation dan Research bahwa mengonsumsi obat dari dokter dengan mengikuti aturan yang diwajibkan merupakan hal yang penting. Apalagi pada kasus pasien pengidap penyakit kronis yang tidak boleh melewatkan sekalipun dalam mengonsumsi obat rutin.

Dalam mengonsumsi obat, kesalahan yang kerap terjadi dan patut dihindari biasanya seperti lupa meminum obat, tidak tepat waktu, mengurangi atau menambah dosis, hingga meletakkan obat secara sembarangan. Mengacu pada laman Food and Drugs Administration di Amerika Serikat, bila di Indonesia setara dengan Badan POM, Centers for Desease Control dan Prevention (CDC) menjelaskan bahwa minum obat secara sembarangan berpotensi mengalami 30 – 50 persen kegagalan dalam proses pengobatan hingga 125.000 kematian per tahun.

Sebagai contoh, terdapat 25 – 50 persen pasien yang menghentikan konsumsi obat penurun kolesterol (obat statin) selama satu tahun, meningkatkan risiko kematiannya sebanyak 25 persen.

Kesimpulannya, mengonsumsi obat secara tidak sesuai dengan aturan yang dianjurkan dokter atau tidak sesuai dengan dosis pemakaian yang tertera pada kemasan obat, dapat berpotensi menyebabkan penyakit yang diderita semakin parah. Jika hal ini diabaikan hingga terus berlanjut, dapat memicu penyakit semakin bertambah parah hingga harus menjalani rawat inap di rumah sakit hingga dampak terburuk yakni berujung kepada kematian.

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.