Cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah yang timbul di kulit. Awalnya, bintil bernanah ini merupakan bintil berisi air yang telah berubah seiring dengan berkembangnya penyakit. Kemudian bintil nanah tersebut dapat menimbulkan benjolan di leher, ketiak hingga selangkangan.

Biasanya dalam mendiagnosis cacar monyet, dokter akan memeriksa gejala dan jenis ruam yang muncul pada tahap awal pemeriksaan hingga bertanya apakah pasien memiliki riwayat bepergian dari negara dengan kasus cacar monyet. Karena tidak selamanya ruam adalah tanda dari cacar monyet.

Pada pemeriksaan selanjutnya, dokter baru akan melihat virus yang ada di dalam tubuh pasien melalui tes darah, tes usap tenggorokan hingga biopsi kulit (dengan mengambil jaringan kulit untuk sampel dan diperiksa dengan mikroskop).

Belum ada pengobatan khusus yang ditujukan untuk mengobat penyakit ini hingga sekarang. Karena cacar monyet biasanya hanya menimbulkan gejala ringan bahkan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2 – 4 minggu. Di sisi lain, untuk mengatasi cacar monyet dapat menggunakan tecovirimat yang dapat menghambat virus cacar monyet tumbuh hingga menular ke orang lain pada beberapa negara. Penggunaan tecovirimat masih dibatasi dan hanya boleh digunakan oleh dewasa dengan berat badan diatas 40 kg dan anak-anak dengan berat diatas 13 kg. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini serta mendapatkan pemantauan khusus dari dokter, pasien penderita monkeypox harus berada dalam ruang isolasi.

Walaupun penyakit ini memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi, cacar monyet tetap berpotensi menimbulkan komplikasi penyakit meskipun jarang terjadi.

Pada anak-anak, orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, belum mendapatkan vaksinasi hingga orang yang bermukim di negara endemis atau daerah yang memiliki sanitasi buruk, memiliki risiko timbulnya komplikasi cacar monyet yang berat lebih tinggi. Cacar monyet dapat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti infeksi bakteri, infeksi paru-paru, keratitis (infeksi kornea) dan ensefalitis (radang otak).

Untuk tindakan utama dalam pencegahan cacar monyet, hindari kontak secara langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet, tupai dan tikus yang terinfeksi, serta hindari kontak dengan orang yang juga terinfeksi. Terdapat langkah pencegahan lain yang dapat membantu menghindari penyakit cacar monyet, antara lain:

· Menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer (terlebih sebelum menyentuh mata, hidung dan membersihkan luka, serta sebelum memasak dan sebelum makan)

· Gunakan alat makan secara mandiri, hindari penggunaan alat makan secara bersama, terlebih dengan orang pengidap cacar monyet

· Hindari kontak secara langsung dengan hewan liar apalagi mengonsumsi dagingnya

· Pastikan mengolah daging yang akan dimakan telah matang secara sempurna

Terdapat cara lain dalam mencegah penyakit cacar monyet, yaitu dengan cara melakukan vaksinasi smallpox. Vaksinasi ini pada umumnya diberikan untuk tenaga medis kesehatan yang merawat pasien cacar monyet serta menggunakan alat pelindung diri.

Tak kalah penting, segera hubungi dokter hewan bila memiliki hewan peliharaan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet. jangan lupa untuk mengenakan sarung tangan dan masker secara benar sebelum melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang diduga terinfeksi cacar monyet dengan gejala:

· Ruam atau bitnik merah di kulit

· Demam

· Hidung berair

· Mata merah

· Bulu rontok

· Hilang nafsu makan

· Batuk

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.