Kelenjar susu wanita sudah mulai aktif memproduksi ASI ketika memasuki masa kehamilan. Beberapa perubahan pada tubuh yang yang terjadi saat hamil dapat merangsang produksi ASI, khususnya perubahan hormonal, sehingga kelenjar susu menjadi aktif. Walaupun sebenarnya, kelenjar susu pada wanita sudah mulai berkembang sejak memasuki masa pubertas.

Saluran susu dan kelenjar susu tumbuh dan bertambah jumlahnya karena adanya perubahan hormon seperti hormon progesterone dan estrogen yang terjadi ketika masa kehamilan. Hingga seringkali payudara wanita nampak menjadi lebih besar ketika masa kehamilan. Kendati demikian, wanita dengan ukuran payudara kecil bukan berarti menandakan produksi ASI sedikit.

Payudara mulai memproduksi susu ketika memasuki usia kehamilan trisemester kedua, hingga kemungkinan merasakan adanya air susu yang keluar dari puting susu selama masa kehamilan tersebut. Setelah bayi lahir, hormon prolaktin akan dilepaskan lalu kadar hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh akan menurun. Produksi ASI akan semakin banyak ketika pelepasan hormon prolactin yang akan memberi sinyal ke tubuh.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi ASI ibu melimpah bahkan bisa juga tidak. Faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI tersebut antara lain:

1. Pola hidup sehat

Terapkan pola hidup sehat dala keseharian agar membantu produksi ASI melimpah dan lancar. Hindari konsumsi minuman beralkohol serta menghentikan kebiasaan merokok. Tak lupa untuk selalu memenuhi asupan cairan tubuh serta makan makanan bergizi.

2. Intensitas menyusui bayi

Isapan mulut bayi ketika sedang menyusu dapat merangsang produksi ASI dalam tubuh ibu. Karena semakin sering ibu menyusui si Kecil, maka ASI yang diproduksi ibu juga akan semakin melimpah. Jadi, intesitas menyusui bayi berpengaruh terhadap banyaknya ASI yang keluar. Oleh karena itu, berikan si Kecil ASI dengan teratur dan upayakan segera memompa ASI jika payudara terasa penuh.

3. Berikan stimulasi pada payudara

Stimulasi oleh isapan bayi pada kedua payudara dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Jadi, biasakan untuk menyusui si Kecil dengan kedua payudara secara bergantian.

4. Pelekatan bayi ketika menyusui

Mungkin sesekali para ibu yang sedang menyusui buah hatinya merasa ASI yang keluar masih sedikit, padahal frekuensi intensitas menyusui sudah sering. Coba perhatikan kembali pelekatan bayi ketika menyusui, pastikan mulut dan putting susu menempel dengan benar agar ASI dapat terhisap secara maksimal.

Walaupun sejak masa kehamilan, proses terbentuknya ASI sudah dimulai, tidak berarti bahwa produksi ASI tidak dapat ditingkatkan pasca melahirkan. Tips yang telah disebutkan dapat dilakukan untuk membantu mendapatkan lebih banyak produksi ASI. Lakukan juga konsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi agar mengetahui cara merangsang pembentukan ASI. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.