Bronkitis adalah peradangan atau iritasi pada pipa yang berfungsi sebagai penyalur udara dari tenggorokan menuju organ paru-paru (saluran bronkus). Pada umumnya, bronkitis diawali dengan batuk, baik batuk kering ataupun batuk berdahak. Bila berdahak, batuk akan disertai dengan dahak atau lendir karena adanya peradangan di dinding bronkus.

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita bronkitis, yaitu:

· Perokok, aktif maupun pasif

· Orang dewasa dengan usia diatas 40 tahun

· Anak-anak dengan usia dibawah 5 tahun

· Terpapar zat berbahaya secara terus menerus

· Memiliki imun tubuh yang lemah

· Mengidap penyakit medis

· Tidak melakukan vaksinasi pneumonia dan flu

Dalam diagnosisnya, dokter akan mengawali dengan memberikan beberapa pertanyaan, mulai dari keluhan yang dirasakan, ada atau tidaknya faktor risiko hingga riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan. Kemudian, dokter baru akan menjalankan pemeriksaan fisik yang berfokuskan pada bagian dada, serta dokter akan mendengarkan suara dari paru-paru dengan menggunakan stetoskop.

Mayoritas penderita bronkitis mengalami komplikasi penyakit, yaitu pneumonia, dengan gejala antara lain:

· Batuk disertai dahak

· Sesak napas

· Nyeri dada ketika batuk atau bernapas

· Demam

· Mual, muntah dan diare

· Tubuh terasa sangat lelah

· Nafsu makan menghilang

· Merasa bingung hingga mengalami penurunan kesadaran

Jika bronkitis sudah bertambah parah menjadi pneumonia, komplikasi yang mungkin terjadi karena pneumonia termasuk:

· Abses paru

· Infeksi pada aliran darah (bakteremia)

· Paru-paru bernanah (empiema)

· Cairan bertumpuk di bagian dalam selaput paru (efusi pleura)

· Acute respiratory distress syndrome (ARDS)

Dalam pengobatannya, pasien bronkitis tidak sepenuhnya mendapatkan pengobatan yang sama. Pengobatan dilakukan tergantung pada tingkat keparahan bronkitis yang diderita dan kondisi tubuh pasien.

Pada pasien yang mengalami bronkitis akut atau masih ringan, gejala bronkitis yang dialami akan membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun dokter akan tetap memberikan resep obat untuk menunjang meringankan gejala yang dialami, yaitu:

· Ibu profen dan paracetamol untuk membantu meredakan nyeri dan demam

· Ekspektoran dan antitusif untuk membantu meredakan batuk

Pada pasien penderita bronkitis yang cukup berat, dokter akan meresepkan beberapa obat lain, seperti:

· Untuk mengobati bronkitis yang disebabkan infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik

· Pada pasien bronkitis kronis, untuk meringankan gejala bronkitis yang mengalami perburukan lebih cepat, dokter akan memberikan kortikosteroid

· Untuk membantu pasien meringankan sesak napas, dokter akan memberikan bronkodilator

Ada juga penanganan bronkitis untuk membantu meringankan gejalanya dan dapat dilakukan secara mandiri, antara lain:

· Menghirup uap hangat agar lendir pada saluran napas menjadi lebih encer

· Tidak merokok

· Gunakan masker ketika beraktivitas diluar rumah agar terhindar dari paparan zat berbahaya

· Banyak minum air putih

· Istirahat yang cukup

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.