Radang amandel atau dalam istilah medis disebut tonsillitis merupakan kondisi saat amandel mengalami peradangan atau inflamasi yang umumnya dialami pada anak dengan usia 3 – 7 tahun. Namun, radang amandel bisa dapat pula dialami oleh orang dewasa terutama lansia.

Amandel atau tonsil merupakan dua kelenjar kecil yang ada di tenggorokan yang bertugas untuk mencegah infeksi, terutama pada usia anak. Sebenarnya, seiring bertambahnya usia dan semakin meningkatnya daya tahan tubuh, fungsi amandel akan tergantikan dan juga ukurannya yang lambat laun akan menyusut.

Radang amandel memiliki gejala utama seperti terjadinya pembengkakan amandel dan adanya rasa sakit ketika menelan, serta gejala lain yang juga dapat timbul seperti suara serak, batuk, demam, bau mulut tidak sedap dan sakit kepala.

Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan kuman yang masuk melalui mulut. Itulah mengapa amandel lebih rentan terpapar infeksi atau peradangan. Mayoritas kasus radang amandel disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Virus tersebut antara lain:

· Adenovirus

· Influenza

· Campak

· Cytomegalovirus

· Epstein-barr

· Herpes simplex

· Coxsackie

Kemudian bakteri yang dapat menyebabkan radang amandel, seperti:

· Streptococcus pyogenes

· Streptococcus pneumonia

· Haemophilus influenza

· Staphylococcus aureus

Radang amandel adalah kondisi yang dapat menular. Penularan radang amandel tersebut dapat melalui:

1. Kontak  langsung

Radang amandel yang menular melalui kontak langsung, dapat terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup droplet atau percikan air liur yang keluar ketika penderita radang amandel bersin atau batuk.

2. Kontak tidak langsung

Radang amandel yang menular melalui kontak tidak langsung, dapat terjadi bila seseorang menyentuh benta yang telah terkontaminasi droplet seorang penderita radang amandel, kemudian menyentuh wajah, hidung atau mulut tanpa mencuci tangan.

Anak-anak hingga remaja dengan usia 5 – 15 tahun yang menderita radang amandel mayoritas disebabkan oleh infeksi bakteri. Kemudian untuk anak dengan usia yang lebih muda, radang amandel lebih sering diakibatkan oleh infeksi virus. Walaupun tidak menutup kemungkinan, kondisi tersebut juga bisa dialami oleh orang dewasa bahkan lansia.

Risiko penularan radang amandel dapat menjadi lebih besar terjadi pada usia anak-anak, ketika mereka sedang berkumpul dengan teman sebayanya, seperti ketika di sekolah atau saat bermain. Dalam kondisi ini, penularan terjadi melalui kontak langsung.

Untuk pengobatannya, dokter yang akan menentukan metode yang tepat dengan melihat pada hasil pemeriksaan kondisi pasien. Radang amandel dapat ditangani melalui terapi secara mandiri, melalui pemberian obat hingga tindakan operasi.

Sebagai upaya pencegahan radang amandel yang dapat diterapkan adalah dengan menjaga kebersihan diri, untuk menghindari infeksi yang menular ke orang lain. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.