Anak dengan usia 1 – 5 tahun membutuhkan waktu tidur malam lebih banyak dari orang dewasa. Waktu tidur yang dibutuhkan anak umumnya sebanyak 10 – 12 jam pada tidur malam dan 1 – 2 jam pada tidur siang. Bagi anak, tidur tidak hanya sekadar beristirahat, namun juga mampu menunjang proses pertumbuhan, menjaga daya tahan tubuhnya hingga meningkatkan kecerdasan anak.

Lantas, apa saja bahaya begadang bagi anak?

1. Hormon pertumbuhan akan terganggu

Hormon pertumbuhan diproduksi oleh otak anak ketika sedang tidur. Hormon ini bermanfaat yang besar dalam pertumbuhan anak. Jadi, kerja hormon ini akan terganggu bila anak kurang tidur dan dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan anak. Berdasarkan studi pada jurnal Neuroendocrinology yang menjelaskan bahwa anak yang kekurangan waktu tidur cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek bila dibandingkan dengan anak yang memiliki waktu tidur cukup di usianya.

2. Obesitas

Siapa sangka, bila selama ini penyebab obesitas adalah kurang aktif secara fisik dan berlebihan dalam porsi makan, ternyata begadang berpotensi menyebabkan obesitas pada anak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya hormon leptin dalam darah anak yang kekurangan waktu tidur, karena hormon leptin ini diproduksi ketika anak sedang tidur. Tugas hormon leptin adalah memberikan rasa kenyang pada anak. Jadi, bila anak kekurangan hormon leptin, dapat memicu anak tidak kunjung merasa kenyang sehingga akan memicu anak untuk terus makan bahkan mencari makanan yang tinggi kadar lemak demi memperoleh rasa kenyang.

3. Diserang rasa kantuk sepanjang hari

Anak yang begadang atau tidur larut di malam harinya, tidak menutup kemungkinan akan mengantuk di siang harinya. Inilah mengapa sebaiknya anak tidak begadang, karena dapat mengganggu aktivitas hariannya.

4. Mudah marah dan mengganggu suasana hati

Dampak buruk dari begadang pada anak, selain rasa kantuk yang menyerang sepanjang hari, anak juga akan terganggu kesehatan mentalnya. Melansir Journal of Applied Social Pshychology, bahwa kurang tidur dapat mengakibatkan berkurangnya kontrol diri dan kemampuan berpikir jernih. Di sisi lain, kurang tidur juga dapat mengurangi kemampuan dalam menghadapi stres. Inilah yang akan memicu anak mudah marah.

5. Sulit berkonsentrasi

Dengan dapat terganggunya kesehatan mental anak karena begadang, dampak selanjutnya dari kebiasaan begadang adalah anak akan sulit berkonsentrasi. Anak akan menjadi kurang waspada secara mental dan sulit berkonsentrasi karena kurangnya waktu tidur di malam harinya. Di sisi lain, kurang tidur dapat menyebabkan anak menjadi kurang aktif bahkan cenderung malas di keesokan harinya.

Oleh karena itu, jangan anggap sepele bila anak memiliki kebiasaan begadang. Karena begadang bagi dewasa masih memiliki dampak buruk, apalagi bila begadang dilakukan oleh anak-anak. Lakukan langkah-langkah yang dapat menghilangkan kebiasaan begadang anak. Namun, bila langkah yang dilakukan tidak berhasil, jangan ragu untuk konsultasikan hal tersebut ke dokter anak. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.