Anak-anak di masa pertumbuhannya pasti membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Tak hanya asupan gizi yang diperoleh dari makanan pokok saja, di masa pertumbuhannya anak juga membutuhkan asupan nutrisi tambahan, misalnya susu. Susu merupakan minuman bergizi tinggi karena kaya akan berbagai kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat dan mineral yang lengkap dan seimbang. Jadi, memberikan anak susu adalah hal yang baik karena dapat menunjang masa pertumbuhannya.
Akan tetapi, orang tua harus memperhatikan susu apa yang akan diberikan kepada anak. Jangan sampai karena tergiur dengan harga yang lebih murah, susu yang diberikan menjadi salah hingga kehilangan kandungan manfaat nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Seperti halnya susu kental manis, proses pembuatan susu ini berbeda jauh dengan proses pembuatan susu lainnya. Susu kental manis dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi lewat proses penguapan sampai akhirnya susu mengental. Susu kental manis memiliki kandungan gula dua kali lipat bila dibandingkan dengan susu sapi biasa, agar lebih manis dan tahan lama.
Anak yang mengonsumsi susu kental manis secara rutin bisa menyebabkan berkurangnya kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhannya. Karena susu kental manis mengandung protein, kalsium, kalium, vitamin D, dan vitamin B12 dengan jumlah yang jauh lebih sedikit. Tak hanya itu, risiko anak mengalami obesitas akan lebih meningkat bila mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang tinggi gula. Anak yang mengalami obesitas berpotensi memicu beragam penyakit berbahaya. Hal ini disebabkan karena anak yang belum berusia 2 tahun tidak disarankan memperoleh tambahan gula sama sekali, baik itu dari makanan ataupun dari minuman. Kemudian, anak-anak dengan usia 2 – 18 tahun disarankan untuk tidak mengonsumsi gula lebih dari 6 sendok teh setiap harinya.
Selain obesitas karena kandungan gula yang sangat banyak pada susu kental manis, kerugian yang akan dapat dialami anak karena sering mengonsumsi susu kental manis antara lain:
· Gigi berlubang
Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis juga dapat berakibat pada kesehatan gigi anak hingga berpotensi menyebabkan gigi berlubang atau sakit gigi. Terlebih lagi bila anak tidak menjaga kebersihan giginya dengan baik.
· Resistensi insulin
Resistensi insulin merupakan kondisi dimana sel-sel yang dimiliki tubuh tidak mampu lagi memanfaatkan gula darah dengan baik. Anak menjadi lebih berpotensi mengalami diatebetes tipe 2, kolesterol tinggi, penumpukan lemak di hati, aterosklerosis, penyakit jantung koroner hingga gangguan siklus haid pada perempuan bila telah mengalami resistensi insulin. Potensi resistensi insulin juga dapat meningkat bila anak telah mengalami obesitas. Resistensi insulin dapat dialami anak bila terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis, termasuk susu kental manis.
Sejatinya, susu kental manis bukan termasuk jenis susu. BPOM pun menjelaskan bahwa susu kental manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu cair ataupun susu bubuk bagi anak, meskipun telah memiliki label susu. Jadi, susu kental manis lebih baik digunakan sebatas topping atau campuran makanan saja. Pastikan memberi susu sapi biasa atau memberi susu formula yang sesuai dengan usia anak, serta pastikan untuk memberikan ASI ekslusif hingga usia anak menginjak 4 tahun.
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter tentang susu apa yang cocok dengan usia serta kondisi tubuh anak untuk menjaga nutrisinya tetap terpenuhi. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.