Gas air mata merupakan senjata kimia yang menyerang mata dan pernapasan yang kerap digunakan untuk membubarkan suatu kericuhan atau sekelompok kerumunan orang yang berpotensi menjadi sebuah ancaman. Dalam kancah internasional, gas air mata dilarang untuk digunakan dalam suatu peperangan karena diklasifikasikan sebagai senjata kimia.
Mekanisme kerja gas air mata secara singkat, yaitu ketika pelontar gas air mata menembakkan peluru gas air mata. Peluru gas air mata berisikan cairan yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain dalam suhu ruangan sehingga berbentuk aerosol. Kemudian ketika ditembakkan, partikel-partikel solid akan menyebar ke udara dalam bentuk asap. Kandungan dalam gas air mata pun juga cukup beragam, mulai dari semprotan merica hingga chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloroacetophenone (CN), CR, bromoacetone dan phenacyl bromide. Pada dasarnya, gas air mata menyerang bagian-bagian tubuh yang bertugas dalam penyerapan dan eksresi. Jadi gas air mata bekerja dengan cara mengiritasi selaput lendir di mata, hidung, mulut hingga paru-paru.
Gas air mata yang merupakan senjata kimia, tentunya memiliki dampak yang berbahaya bagi tubuh. Biasanya, setelah gas air mata dilontarkan lalu terhirup oleh kerumunan yang berada di tempat tersebut, gejala umum yang akan dialami dapat berupa mata menjadi berair karena terasa sangat perih hingga terasa seperti terbakar, sulit bernapas, dada terasa sakit, kebutaan sementara dan iritasi pada kulit. Gejala tersebut umumnya akan terasa 30 detik setelah tubuh terpapar gas air mata.
Berikut bahaya yang dapat disebabkan oleh gas air mata
Dampak gas air mata yang ditimbulkan pada mata:
· Mata berair
· Gatal
· Perih
· Terasa seperti terbakar
· Luka di area mata
· Pandangan menjadi kabur
· Kebutaan
Dampak gas air mata yang ditimbulkan pada pernapasan:
· Sulit bernapas
· Batuk
· Dada terasa sesak
· Rasa terbakar dan gatal pada tenggorokan
· Gagal napas
· Mual
· Muntah
Tak hanya itu, dampak gas air mata akan menjadi lebih berbahaya bila terkena penderita asma atau masalah pernapasan lainnya.
Meskipun gas air mata termasuk dalam klasifikasi senjata kimia yang paling aman, hingga kerap digunakan oleh seluruh petugas hukum di seluruh dunia. Walaupun demikian, ProfesorAlastair Hay dari Universitas Leeds di Inggris yang mempelajari tentang bahaya dari senjata kimia dan menjelaskan bahwa gas air mata terkadang berpotensi sebabkan kematian.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.