Inner child merupakan bagian dari diri seseorang yang memiliki peran dalam pembentukan karakter. Inner child juga dapat diartikan sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan respons, sifat juga sikap seseorang yang terbentuk dari pengalaman masa kecil, baik dapat berupa pengalaman yang menyenangkan ataupun pengalaman yang pahit. Seringkali inner child dikatakan sebagai salah satu faktor pembentuk kepribadian seseorang. Namun kerap tidak disadari keberadaanya.
Masa kecil yang diwarnai dengan cerita dan pengalaman yang menyenangkan, seperti keluarga yang harmonis, memperoleh rasa cinta dan kasih sayang yang sempurna, atau hanya sekadar bermain bersama, pasti akan memberikan energi positif dan sikap optimis yang akan terbawa hingga sang anak dewasa.
Namun, bila masa kecil banyak merasakan pengalaman yang buruk, seperti kekerasan, merasa diasingkan, keluarga yang tidak utuh, pelecehan seksual atau kehilangan orang tersayang, mampu memberikan luka di hati atau trauma yang terus membekas hingga dewasa kelak.
Hal ini disebabkan karena inner child dapat bertahan di alam bawah sadar dan umumnya akan terlihat pada situasi yang dapat memicu seseorang dengan trauma atau luka di masa kecilnya. Jika inner child yang kelam tidak diatasi, dapat memberikan beberapa dampak buruk, seperti kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, kesulitan dalam menjalin hubungan percintaan, sulit berkomunikasi, tidak tenang dalam mengambil keputusan, hingga kesalahan dalam pola asuh anak.
Lantas, bagaimana mengatasi inner child yang kelam?
1. Memahami apa yang sudah terjadi
Bagi orang yang memiliki inner child yang buruk, umumnya akan memendam hingga meluapkan rasa negatif, seperti kemarahan, kecemasan, kekecewaan, hingga rasa takut yang berlebihan kepada situasi yang berhubungan dengan pemicu trauma yang dialami. Sebagai contoh anak yang memiliki inner child yang kelam karena perpisahan kedua orang tuanya, tidak menutup kemungkinan ketika anak tersebut dewasa dan menjalin hubungan asmara akan merasa cemas serta merasa sangat takut pasangannya melakukan sesuatu yang dapat mengecewakannya.
Walaupun, tidak semua orang dapat dengan mudah memahami apa yang terjadi pada inner child dalam dirinya. Jadi, bila merasa kesulitan dalam mengenali penyebab atau memahami perasaan negatif yang muncul, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.
2. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Menghabiskan waktu dengan bergelut pada hobi atau aktivitas yang disukai dapat menjadi salah satu jalan dalam melupakan masalah yang dihadapi serta mampu membangkitkan kembali energi positif dalam diri.
3. Meditasi
Meditasi kerap dilakukan sebagai salah satu cara menyehatkan fisik dan mental. Namun, meditasi yang dilakukan secara spesifik bermanfaat dalam membantu proses penyembuhan inner child yang terluka.
4. Luapkan lewat tulisan
Trauma masa lalu yang kelam memang terbilang sesuatu yang sensitif, sehingga hal tersebut cukup sulit untuk diceritakan sepenuhnya ke orang lain. Oleh karena itu, luapkan lewat tulisan baik sekadar buku diary, catatan di telepon pintar hingga tulisan dalam bentuk jurnal.
Media tulis tak hanya sebagai sarana melepas emosi, namun juga sebagai cara untuk melakukan refleksi diri tentang pengalaman-pengalaman yang lalu. Refleksi diri tersebut dapat membantu dalam mengenali dan memilah hal-hal yang tidak baik dan ingin diubah, seperti perasaan, sikap atau respons terhadap sesuatu.
Tips tersebut dapat dilakukan sebagai upaya dalam menyembuhkan luka inner child yang kelam. Namun hal yang perlu diingat, bangun niat dan tekad yang kuat untuk menghapus dan menyembuhkan luka dari masa lalu tersebut. Karena percuma saja bila sudah melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkannya, namun dalam hati masih belum berdamai dengan kenangan tersebut. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.