Dewasa ini kemunculan kasus gangguan ginjal misterius pada anak cukup mencuri perhatian masyarakat hingga memicu keresahan. Rasa khawatir yang dimiliki orang tua akan kesehatan buah hatinya merupakan hal yang wajar. Sehingga hal tersebut kerap memicu para orang tua untuk mencari tahu informasi seputar penyakit gangguan ginjal misterius tersebut.
Berikut fakta-fakta seputar penyakit gangguan ginjal misterius pada anak:
1. Serang 192 anak
Sepanjang tahun 2022, hingga saat ini kasus gangguan ginjal misterius telah ditemukan 192 kasus.
Gagal ginjal misterius yang terjadi di Indonesia berawal dari laporan 14 cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia, bahwa terdapat 131 kasus gagal ginjal misterius. Kemudian meningkat menjadi 146 yang dilaporkan dari 16 cabang Ikatan Dokter Indonesia. Pada 14 okt 2022, dilaporkan terdapat 152 anak yang mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal. Hingga per tanggal 18 Oktober 2022, Kementrian Kesehatan mencatat adanya 189 kasus yang didominasi oleh anak berusia 1 - 5 tahun. Lalu, berdasarkan data yang diambil dari Januari hingga oktober 2022, Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat sudah ada 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia.
2. Gejala awal demam dan diare
Berdasarkan laporan, bahwa pasien yang mendatangi fasilitas kesehatan umumnya mengeluhkan gejala yang seragam, seperti demam, muntah dan diare. Untuk gejala yang lebih spesifik, pasien yang mendatangi fasilitas kesehatan juga mengeluhkan penurunan intensitas buang air kecil dalam satu hari, bahkan tidak buang air sama sekali.
Menurunnya intensitas buang air kecil secara signifikan dan cepat bukan diakibatkan oleh adanya sumbatan dalam saluran buang air kecil. Akan tetapi memang ginjalnya yang tidak memproduksi urin, bahkan ketika dipasangkan kateter pun tetap kering dan ketika di USG pun tidak ada urin maupun sumbatan urin.
3. Penderitanya didominasi oleh balita
Bila mengacu kepada laporan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, bahwa 49 kasus gangguan ginjal misterius yang berada di Jakarta, 39 kasus diantaranya dialami oleh balita. Namun, ada juga pasien yang bukan balita hingga berusia 8 tahun. Bahkan, tercatat ada beberapa pasien yang berusia belasan tahun di luar Jakarta.
4. Bukan disebabkan oleh efek samping mengonsumsi obat
Memang, kasus kematian akibat mengonsumsi suatu obat yang terjadi di Gambia hingga menewaskan lebih dari 50 anak cukup memberikan rasa khawatir hingga timbulnya dugaan adanya keterkaitan dengan penyakit gangguan ginjal misterius ini. Namun, dugaan ini dibantah secara tegas oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa penyebab penyakit gangguan ginjal misterius secara spesifik bukan disebabkan oleh konsumsi obat tertentu.
5. Dugaan adanya hubungan dengan Covid-19
Awalnya, para ahli menduga adanya keterkaitan antara penyakit gangguan ginjal misterius ini dengan virus Covid-19. Karena pada beberapa pasien dilaporkan memiliki antibodi Covid-19. Akan tetapi, setelah dilakukan analisis dan diskusi lebih lanjut, Ikatan Dokter Anak Indonesia mendapatkan bahwa banyak pasien gangguan ginjal misterius yang tidak memiliki riwayat Covid-19.
6. Belum diketahui penyebabnya
Hingga saat ini belum dapat diketahui secara pasti penyebab dari penyakit gangguan ginjal misterius ini. Karena penelitian dan investigasi yang dilakukan Ikatan Dokter Anak Indonesia belum juga mendapatkan titik terang.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.
Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video tentang gangguan ginjal misterius serta video seputar kesehatan lainnya.