Suasana horor menyelimuti malam perayaan Halloween di kawasan Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Namun, suasana horor bukan karena penyamaran kostum seram yang digunakan, melainkan karena perayaan Halloween di jantung kota Seoul ini berubah menjadi tragedi yang menewaskan 154 korban jiwa pada Sabtu (29/10/2022). Hal tersebut terjadi setelah ribuan orang datang memadati jalan sempit di distrik Itaewon guna merayakan pesta Halloween dengan euforia yang luar biasa karena pembatasan Covid-19 akhirnya dicabut setelah hampir tiga tahun.

Perayaan Halloween ini berubah menjadi tragedi maut setelah kerumunan besar melonjak. Berdasarkan penuturan dari saksi mata, bahwa kerumunan tersebut melonjak hingga kurang lebih 10 kali lipat lebih ramai dari biasanya. Padatnya massa pada perayaan Halloween di jalan sempit di kota Itaewon ini mengakibatkan ratusan korban berjatuhan karena mengalami cardiac arrest atau henti jantung mendadak.

Lantas, apa itu cardiac arrest?

Henti jantung mendadak atau dalam dunia medis dikenal dengan cardiac arrest atau sudden cardiac arrest (SCA) merupakan kondisi jantung yang berhenti berdetak secara tiba-tiba. Sejatinya, detak jantunglah yang menandakan bahwa jantung bekerja dengan baik, yakni memompa darah. Bila jantung berhenti berdetak, mengartikan bahwa jantung tidak bekerja dengan baik dan jantung akan berhenti memompa darah menuju organ vital lainnya, seperti otak, paru-paru dan hati. Sehingga penderitanya akan sulit untuk bernapas secara normal, kehilangan kesadaran atau bahkan berhenti bernapas.

Cardiac arrest termasuk kondisi yang cukup serius dengan presentase kejadian yang cukup tinggi. bahkan diperkirakan terdapat 7 juta kasus cardiac arrest yang berakhir dengan kematian setiap tahun. Di sisi lain, penderita penyakit jantung atau orang yang memiliki masalah pada kesehatan jantung memiliki risiko yang lebih besar mengalami cardiac arrest ini.

Jenis penyakit jantung yang dapat terjadi secara mendadak seperti cardiac arrest juga memiliki beberapa gejala. Gejala cardiac arrest umumnya dapat berupa:

·Tubuh ambruk secara tiba-tiba

·Tidak mampu bernapas

·Hilangnya denyut nadi

·Hilang kesadaran

Sebelum terjadinya cardiac arrest ada beberapa gejala yang mungkin akan dialami oleh penderitanya. Pada beberapa kasus, gejala tersebut meliputi:

·Sesak napas

·Terdapat rasa tidak nyaman di dada (angina)

·Jantung berdegup kencang (palpitasi jantung)

·Tubuh melemah

Ketika jantung berhenti, tubuh akan kekurangan suplai darah yang mengandung oksigen yang mampu mengakibatkan kerusakan otak. Bahkan, kerusakan otak permanen atau kematian bisa terjadi hanya dalam waktu 4 – 6 menit.

Presiden Korea Selatan pun tidak tinggal diam dan turut menyampaikan rasa bela sungkawa yang setinggi-tingginya atas tragedi ini. Hingga mengumumkan adanya masa berkabung nasional hingga waktu yang tidak ditentukan, serta pemerintah Korea Selatan menetapkan masa berkabung nasional tersebut akan menjadi prioritas utama dalam urusan negara guna pemulihan dan tindak lanjut dari insiden tersebut.