Bila kesemutan terjadi dalam waktu yang lama dan berkelanjutan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat segera dideteksi penyebab kesemutan tersebut. Dalam proses diagnosis kesemutan, umumnya dokter akan bertanya perilah gejala kesemutan yang dialami, aktivitas yang sedang dilakukan, riwayat penyakit yang dimiliki serta pengobatan apa yang sedang dijalani. Setelah itu, dokter baru akan melakukan pemeriksaan fisik yang terfokuskan pada pemeriksaan saraf.

Bila dibutuhkan, dokter bisa saja melakukan beberapa pemeriksaan, meliputi:

· Untuk memeriksa kadar elektrolit, vitamin, hormone dan zat kimia dalam darah, dokter akan melakukan tes darah

· Dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi sarah, meliputi elektromiografi atau tes aktivitas listrik otot dan nerve velocity test atau tes kecepatan hantar saraf

· Dokter akan melakukan pemeriksaan lumbal pungsi atau spial tap melalui pengambilan sampel cairan saraf tulang belakang

· Dokter akan melakukan biopsi pada pasien melalui sampel jaringan kulit atau saraf untuk kemudian diperiksa di laboratorium

· Dokter akan melakukan pemindaian pada pasien, seperti foto rontgen, CT scan dan MRI

Kesemutan atau parestesia yang terjadi sesaat atau hanya sementara, tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan mereda dengan sendirinya. Akan tetapi, untuk kesemutan yang berlangsung dalam waktu yang lama atau berkelanjutan, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pengobatan kesemutan cukup berbeda-beda, tergantung pada apa yang menjadi penyebabnya. Bila kesemutan yang dialami merupakan gejala atau pertanda adanya penyakit pada tubuh, pengobatan kesemutan yang dilakukan adalah dengan mengobati penyakit tersebut, seperti:

· Bila penyebab kesemutan adalah penyakit diabetes, pengobatan kesemutan yang dilakukan adalah dengan mengendalikan kadar gula darah

· Bila penyebab kesemutan adalah kekurangan vitamin B12, maka pengobatan kesemutan yang dilakukan adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin B12

· Bila kesemutan disebabkan oleh hipertensi, maka pengobatan kesemutan yang dilakukan adalah dengan menurunkan tekanan darah

· Bila pasien memiliki keluhan neuropati diabetic, dokter akan meresepkan obat untuk meredakannya, seperti pregabalin atau gabapentin

· Dokter bisa saja mengganti atau menghentikan konsumsi obat pada pasien, jika obat tersebut dapat menjadi pemicu kesemutan

· Dokter dapat melakukan prosedur operasi bila kesemutan diakibatkan oleh saraf kejepit atau kista ganglion

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi frekuensi kemunculan kesemutan, diantaranya:

· Jika sering melakukan gerakan secara berulang, imbangi dengan istirahat secara berkala

· Upayakan untuk menghindari gerakan berulang yang bisa memberikan takanan pada saraf

· Sempatkan untuk bangun atau berjalan beberapa saat setelah duduk dalam waktu yang lama

· Berobat dan memantau kadar gula darah secara rutin jika menderita penyakit diabetes

Kesemutan memang hal yang wajar terjadi, bahkan hampir semua orang pernah mengalami kesemutan ataupun gejala kesemutan. Akan tetapi jika kesemutan yang terjadi terasa menyakitkan karena berlangsung terlalu lama dan berkelanjutan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya serta mendapatkan penanganan yang optimal. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.