Hampir setiap orang pasti pernah mengalami luka pada tubuhnya, baik itu luka kecil yang dangkal, hingga luka luas yang mendalam. Luka dapat terjadi karena melakukan aktivitas tertentu, apalagi yang berhubungan dengan sesuatu yang tajam atau berpotensi melukai. Luka juga dapat terjadi karena terjatuh ataupun kecelakaan.
Luka yang terjadi sering kali diabaikan. Walaupun pada dasarya luka dapat sembuh dengan sendirinya, luka jangan pernah disepelekan meskipun luka yang terjadi hanya kecil. Ada beberapa upaya sederhana yang bisa dilakukan secara mandiri untuk membersihkan, merawat, hingga mencegah luka ringan agar tidak terjadi infeksi, yaitu:
1. Memastikan tangan bersih sebelum membersihkan luka
Mencuci tangan dan memastikan tangan dalam kondisi steril dapat menjadi langkah sederhana dalam mencegah terjadinya infeksi pada luka. Upaya tersebut bermanfaat agar luka tidak terkontaminasi oleh kuman dan kotoran yang berasal dari tangan.
2. Menghentikan pendarahan
Setelah memastikan tangan dalam kondisi steril, hentikan pendarahan yang terjadi pada luka bila masih mengeluarkan darah. Menghentikan pendarahan dapat dilakukan dengan menekan luka secara perlahan menggunakan kain kasa atau kain bersih. Kemudian tahan kasa atau kain tersebut selama beberapa menit hingga pendarahan berhenti.
3. Membersihkan luka
Kemudian, bersihkan dengan mengalirkan secara perlahan cairan steril yang bersifat isotonis, seperti NaCL 0,9% atau larutan saline dan aqua bidest atau air steril. Bersihkan luka dari kotoran yang menempel dengan pinset yang telah disterilkan sebelumnya.
Perlu diperhatikan perihal penggunaan sabun dalam membersihkan luka, bahwa sabun hanya digunakan untuk membersihkan area sekitar luka saja. Karena sabun berpotensi mengakibatkan iritasi jika mengenai luka.
4. Pilih antiseptik yang tepat
Dalam membersihkan luka, tidak disarankan untuk memilih antiseptik yang mengandung alkohol, hidrogen peroksida ataupun iodine karena dapat menimbulkan rasa perih, menyebabkan iritasi hingga menghambat proses penyembuhan.
Gunakan antiseptik dengan kandungan polyhexamethylene binguanide (PHMB) karena aman untuk jaringan kulit, tidak menghambat proses penyembuhan dan tidak menyebabkan iritasi bila digunakan untuk membersihkan luka. PHMB dinilai tidak perih bila digunakan untuk membersihkan luka karena tidak berbau dan tidak berwarna.
5. Pilih perban yang tepat
Untuk menjaga kelembapan, menjaga luka dari penyebab infeksi dan membantu proses penyembuhan, balutlah luka menggunakan perban dengan ukuran yang sesuai.
6. Mengganti perban secara berkala
Perban yang diganti secara berkala juga dapat menjadi salah satu upaya dalam mencegah terjadinya infeksi pada luka. Pastikan luka yang dibalut perban terjaga dengan baik kebersihannya. Selain itu, perban juga perlu diganti jika basah ataupun kotor.
Untuk hasil yang lebih optimal, lakukan langkah perawatan luka secara mandiri tersebut diiringi dengan menjalani pengobatan yang sesuai dengan arahan dokter.
Akan tetapi, pada kasus luka yang mengakibatkan pendarahan yang cukup parah atau pendarahan terjadi hingga 20 menit. Segera cari perawatan medis atau segera larikan diri ke IGD terdekat untuk memperoleh penanganan secepat mungkin.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.