Menjaga kesehatan reproduksi sebenarnya sama saja dengan mejaga kesehatan lainnya. Sayangnya, menjaga kesehatan reproduksi kerap diabaikan. Karena sebagian wanita beranggapan bahwa kesehatan reproduksi hanya sebatas tentang kehamilan dan persalinan saja. Di sisi lain, di Indonesia yang masih memegang erat budaya timur masih terbilang tabu bila membahas soal kesehatan reproduksi.

Sejatinya, menjaga kesehatan reproduksi wanita tidak hanya sebatas tentang kehamilan dan kelahiran saja, bila mengutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, sosial, fungsi serta proses yang berkaitan dengan proses reproduksi. Selain itu, organ reproduksi wanita juga memiliki andil penting dalam kehidupannya, yaitu:

· Menstruasi

· Kehamilan

· Proses persalinan

· Produksi dan perkembangan sel telur

· Hubungan seksual

Organ sistem reproduksi wanita meliputi:

· Vagina

· Rahim (uterus)

· Ovarium

· Tuba valopi

· Vulva

Sistem reproduksi wanita bisa saja bekerja secara tidak normal jika terjadi gangguan pada bagian-bagian tersebut, serta berpotensi menimbulkan beberapa gangguan seksual.

Beberapa gangguan seksual yang mungkin dialami wanita bila mengalami gangguan pada sistem reproduksinya, seperti:

1. Infertilitas

Gangguan kesuburan atau infertilitas diartikan sebagai kegagalan untuk mencapai kehamilan selama kurang lebih satu tahun, meskipun rutin melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Sehingga infertilitas menjadi salah satu penyebab sepasang suami istri sulit mendapatkan keturunan.

Infertilitas dapat diakibatkan oleh beragam masalah yang terjadi pada sistem reproduksi wanita, seperti gangguan hormon dan adanya kelainan pada organ reproduksi. Jika merujuk pada data WHO, di dunia ada sekitar 48 juta pasangan dan 186 juta individu yang mengalami masalah ketidaksuburan.

2. Penyakit menular seksual

Penyakit kelamin atau infeksi menular seksual (IMS) meruoakan penyakit yang umumnya ditularkan lewat hubungan seks yang tidak aman karena dapat menyebar melalui sperma, cairan vagina, darah ataupun cairan tubuh lainnya. Beberapa jenis penyakit menular seksual pada wanita yang perlu diwaspadai, seperti:

· HIV

· HPV

· Sifilis

· Gonore

· Trikomoniasis

· Klamidia

Oleh karena itu, menjaga kesehatan reproduksi wanita tidak hanya bermanfaat dalam mencegah penyakit tersebut. Namun juga berkaitan dengan kesuburan serta memperbesar peluang untuk hamil.

3. Penyakit lainnya

Sistem reproduksi terbilang rawan mengalami masalah kesehatan seperti penyakit, kelainan dan gangguan. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan penyakit pada sistem reproduksi wanita, yaitu:

· Bakteri

· Virus

· Tumor

· Disfungsi organ reproduksi

Kemudian, ada beberapa penyakit lain yang juga berpotensi menyerang organ reproduksi wanita, meliputi:

· Myom

· Kanker serviks

· Endometriosis

· Kista

· Radang pinggul

Menjaga kesehatan organ reproduksi wanita memiliki pengaruh yang baik terhadap kesehatan tubuh wanita itu sendiri, juga proses kehamilan yang akan dihadapi ke depannya. Selain itu, menjaga kesehatan organ reproduksi wanita juga sangat baik dalam memberikan kehidupan seksual yang aman dan memuaskan.

Lakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi secara rutin guna memastikan kesehatan organ reproduksi wanita sudah baik atau belum. Pemeriksaan kesehatan reproduksi juga bermanfaat dalam mendeteksi sejumlah penyakit yang rentan menyerang perempuan. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.