Hari Raya Idul Fitri selalu menjadi momentum yang dinantikan untuk bertemu para sanak saudara. Selain dapat berjumpa dengan keluarga, hal yang juga selalu dinantikan Hari Raya adalah hindangan khas Lebarannya. Menu makanan khas Lebaran yang lezat, dan momen berkumpul bersama keluarga menjadi perpaduan yang sempurna dalam menikmati sajian khas Lebaran. Di sisi lain, satu bulan penuh menjalani ibadah puasa juga dapat meningkatkan nafsu makan kita ketika Lebaran.

Tidak sedikit orang yang terlalu lahap ketika menyantap makanan, hingga mengalami kenaikan berat badan setelah merayakan Hari Lebaran. Oleh karena itu, dengan telah berakhirnya momen Lebaran dan selesainya acara kumpul keluarga. Sebelum kembali melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti sediakala, dirasa penting untuk memeriksa gula darah.

Gula darah atau glukosa merupakan gula utama yang ditemukan dalam darah yang berasal dari makanan yang dikonsumsi juga sebagai sumber energi utama tubuh. Darah dalam tubuh membawa glukosa ke seluruh sel tubuh yang akan digunakan sebagai energi.

Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah merupakan hal yang penting agar tetap berada dalam angka yang stabil. Dua jenis karbohidrat yang utama sederhana dan kompleks, mampu mempengaruhi kadar gula darah secara berbeda.

Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat dengan cepat, karena tubuh memecah karbohidrat sederhana ini menjadi gula secara cepat pula. Karbohidrat sederhana terdiri dari satu jenis gula dapat diperoleh dari makanan seperti nasi putih, pasta dan permen.

Karbohidrat kompleks merupakan kadar gula yang tidak cepat naik setelah memakannya, karena gula yang dilepaskan ke dalam tubuh terjadi secara bertahap yang terdiri dari tiga jenis gula yang dihubungkan bersama. Susunan kimiawi dari karbohidrat kompleks yang cukup rumit, sehingga tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memecahnya. Karbohidrat kompleks seperti gandum utuh dan ubi jalar.

Untuk penderita diabetes tipe 1 mayoritas akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan tes gula darah 4 – 10 kali dalam sehari. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah makan besar maupun makan camilan, sebelum dan sesudah olahraga, sebelum tidur hingga terkadang di malam hari. Terlebih jika penderita diabetes tipe 1 sedang sakit, maka perubahan rutinitas harian dibutuhkan atau dengan memulai pengobatan baru.

Untuk penderita diabetes tipe 2, mayoritas dokter akan merekomendasikan untuk melakukan tes darah beberapa kali dalam satu hari sesuai dengan jenis dan jumlah insulin yang digunakan. Biasanya, pengujian untuk penderita diabetes tipe 2 hanya dilakukan dua kali dalam satu hari pada sebelum sarapan dan makan malam. Pengujian direkomendasikan dilakukan sebelum makan dan sebelum tidur menggunakan suntikan harian. Untuk penderita diabetes tipe 2 dengan obat-obatan noninsulin atau hanya dengan diet dan olahraga, pengujian gula darah tidak perlu dilakukan setiap hari.

Pada dasarnya, alasan utama mengapa disaran untuk melakukan pemeriksaan gula darah, antara lain:

· Mengetahui seberapa baik pencapaian dari tujuan perawatan keseluruhan yang dilakukan

· Mengetaui bagaimana pengaruh yang dihasilkan diet dan olahraga terhadap gula darah

· Memantau efek yang dihasilkan obat diabetes terhadap kadar gula darah

· Identifikasi kadar gula darah yang tinggi atau rendah

· Mengetahui bagaimana faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh pada kadar gula darah, seperti penyakit atau stres. Terlebih perayaan lebaran baru saja dilalui, yang tidak menutup kemungkinan terhidang bermacam sajian lezat yang enak disantap.

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.