Polusi udara merupakan masalah global yang telah menjadi ancaman serius terhadap kesehatan manusia. Salah satu kelompok yang rentan terhadap efek negatif polusi udara adalah anak-anak. Dalam beberapa waktu terakhir, telah banyak dikabarkan di media sosial bahwa langit Indonesia khususnya Jakarta memiliki kualitas udara yang buruk. Tidak sedikit warga Jakarta yang mengeluhkan bahwa polusi di langit Jakarta kian memburuk hingga terlihat seperti mendung.
Polusi udara adalah kondisi ketika udara tercemar dengan bahan kimia, partikel, dan zat berbahaya lainnya yang berpotensi merugikan kesehatan manusia. Polusi udara dapat mengancam kesehatan. Namun, anak-anak dianggap sebagai populasi yang paling rentan terhadap efek polusi udara karena berbagai alasan, seperti sistem pernapasan yang masih berkembang, aktivitas luar ruangan yang lebih tinggi, dan paparan yang lebih lama terhadap lingkungan yang tercemar. Berikut penjelasan mengapa anak-anak rentan terhadap bahaya polusi udara:
1. Anak berada di rentang usia yang rentan terhadap penyakit
Anak-anak memiliki sistem pernapasan yang masih berkembang. Organ-organ pernapasan anak-anak belum sepenuhnya kuat sempurna dan masih dalam masa pertumbuhan, sehingga anak-anak lebih rentan terhadap dampak polutan udara. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan.
2. Anak-anak bernapas lebih cepat dan tingginya tingkat aktivitas
Anak-anak memiliki tingkat pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa. Ini berarti bahwa mereka menghirup lebih banyak udara dalam waktu yang lebih singkat, sehingga meningkatkan jumlah polutan yang masuk ke dalam paru-parunya. Selain itu, anak-anak cenderung lebih aktif secara fisik dan lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, hal tersebut juga membuat mereka lebih rentan terhadap polusi udara luar ruangan.
3. Berpotensi terpapar lebih lama di lingkungan yang terkontaminasi
Anak-anak biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan, terutama saat bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka. Jika mereka tinggal di daerah dengan kualitas udara yang buruk, mereka akan terpapar polusi udara lebih lama. Paparan jangka panjang terhadap polutan udara berbahaya dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan anak-anak, baik secara fisik maupun kognitif.
4. Dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Polusi udara tidak hanya memengaruhi kesehatan pernapasan anak-anak, tetapi juga dapat memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian telah menunjukkan keterkaitan antara paparan polusi udara dengan penurunan fungsi paru, perkembangan neurologis yang terganggu, masalah kognitif, dan peningkatan risiko gangguan perkembangan.
Anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap efek negatif polusi udara. Paparan polutan udara berbahaya dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan pernapasan, pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas hidupnya. Sehingga, dirasa perlu bagi para ahli kesehatan, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan untuk bekerja sama dalam mengurangi polusi udara dan melindungi anak-anak dari risiko yang ditimbulkannya. Tindakan pencegahan yang tepat, peningkatan kesadaran, dan langkah-langkah kebijakan yang efektif diperlukan untuk menjaga kesehatan anak-anak dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman bagi masa depan mereka.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.