Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat-zat gizi dan antibodi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami masalah dengan produksi ASI yang terbilang sedikit. Beberapa faktor dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI, dan penelitian terbaru telah membantu memahami penyebab-penyebab tersebut dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa penyebab ASI sedikit selama masa menyusui beserta penelitian terbaru yang memperkuat pemahaman tentang fenomena ini:
1. Tidak adanya pemenuhan frekuensi menyusui yang cukup
Penelitian yang dipublikasikan dalam International Breastfeeding Journal pada tahun 2019 menunjukkan bahwa frekuensi menyusui yang cukup sangat penting dalam meningkatkan produksi ASI. Ibu yang menyusui dengan lebih sering dan teratur cenderung memiliki produksi ASI yang lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang menyusui secara tidak teratur. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengikuti jadwal menyusui yang konsisten dan merespons tanda-tanda kelaparan bayi dengan cepat.
2. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi produksi ASI secara negatif. Penelitian dari Journal of Clinical Nursing yang diterbitkan pada tahun 2020 menemukan bahwa tingkat stres yang tinggi pada ibu menyusui berkaitan dengan produksi ASI yang kurang. Stres dapat menyebabkan perubahan hormonal yang mengganggu siklus produksi ASI. Oleh karena itu, manajemen stres dan dukungan emosional sangat penting bagi ibu yang menyusui untuk memastikan produksi ASI yang cukup.
3. Kurangnya kualitas dan kuantitas nutrisi
Asupan makanan dan nutrisi ibu menyusui memiliki peran besar dalam produksi ASI. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2021 menemukan bahwa konsumsi makanan yang kurang bergizi dan tidak memadai dapat menyebabkan penurunan jumlah ASI. Ibu perlu memperhatikan pola makan dan memastikan asupan nutrisi yang mencukupi untuk mendukung produksi ASI yang optimal.
4. Penggunaan obat-obatan atau suplemen yang tidak aman
Beberapa obat-obatan atau suplemen yang dikonsumsi ibu menyusui dapat mempengaruhi produksi ASI dan bahkan membahayakan bayi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Lactation pada tahun 2018 menyatakan bahwa beberapa jenis obat tertentu dapat menekan produksi ASI. Penting bagi ibu untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli laktasi sebelum mengonsumsi obat-obatan atau suplemen selama menyusui.
5. Kondisi Medis atau Gangguan Hormonal
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan hormonal lainnya, dapat mempengaruhi produksi ASI. Penelitian dari Breastfeeding Medicine pada tahun 2022 menyatakan bahwa ibu dengan PCOS cenderung mengalami produksi ASI yang kurang dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki kondisi tersebut. Pengelolaan kondisi medis yang ada dan konsultasi dengan tenaga medis dapat membantu memperbaiki produksi ASI.
6. Keterlambatan produksi ASI
Ibu menyusui normalnya akan memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak pada hari ke 3 – 5 pasca melahirkan. Akan tetapi, bila sang ibu memiliki masalah kesehatan tertentu, mungkin saja dapat mengalami keterlambatan dan penurunan produksi ASI sampai 7 – 14 hari pasca melahirkan. Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat menyebabkan produksi ASI terlambat, seperti:
· Diabetes
· Hipotiroid
· Pemakaian kontrasepsi hormonal
· Memiliki kebiasaan merokok
· Memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol
· Adanya riwayat pendarahan berat pasca melahirkan
Produksi ASI yang sedikit dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk frekuensi menyusui yang tidak cukup, stres, kurangnya nutrisi, penggunaan obat-obatan atau suplemen yang tidak aman, serta kondisi medis atau gangguan hormonal. Penelitian terbaru telah memberikan wawasan yang lebih dalam tentang fenomena ini dan memperkuat pemahaman tentang bagaimana meningkatkan produksi ASI secara efektif. Penting bagi ibu menyusui untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut dan mencari dukungan serta bantuan yang diperlukan, seperti berkonsultasi dengan ahli laktasi atau tenaga medis, untuk memastikan bahwa produksi ASI cukup dan bayi mendapatkan nutrisi yang optimal.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.