Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia. Banyak faktor risiko yang terkait dengan penyakit ini, termasuk paparan polusi udara. Di lingkungan perkotaan, tingkat polusi udara cenderung lebih tinggi karena aktivitas industri, transportasi, dan pertumbuhan populasi. Sehingga, penting untuk memahami bagaimana paparan polusi udara di lingkungan perkotaan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Hubungan Polusi Udara dengan Kanker Paru-paru
Bukti mengenai keterkaitan antara paparan polusi udara dan kanker paru-paru telah ditemukan melalui berbagai penelitian observasional dan penelitian kohort. Partikel-partikel polutan di udara, seperti PM2,5 (partikulat matter dengan diameter 2,5 mikrometer atau lebih kecil) dan gas polutan seperti nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3), dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dan mencapai paru-paru.
Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara, terutama PM2,5, dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada populasi di lingkungan perkotaan. Partikel-partikel kecil ini dapat menembus jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis, kerusakan sel, serta mutasi genetik yang dapat berkontribusi pada perkembangan kanker paru-paru.
Beberapa penelitian lain telah memberikan bukti yang lebih kuat tentang hubungan antara paparan polusi udara dan kanker paru-paru. Misalnya, pada tahun 2021, sebuah penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health mengkaji data dari lebih dari 200.000 peserta di Amerika Serikat. Studi ini menemukan bahwa tingkat paparan jangka panjang terhadap PM2,5 dan NO2 di lingkungan perkotaan secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap peningkatan 10 mikrogram per meter kubik (µg/m3) dalam konsentrasi PM2,5, dan 10 ppb dalam konsentrasi NO2, berkaitan dengan peningkatan signifikan sebesar 8% dan 12% dalam risiko kanker paru-paru.
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet pada tahun yang sama juga menemukan hubungan yang kuat antara paparan jangka panjang terhadap PM2,5 dan risiko kanker paru-paru. Studi ini melibatkan analisis data dari puluhan negara di seluruh dunia dan menyimpulkan bahwa tingkat polusi udara yang tinggi berkontribusi pada lebih dari 20% dari kasus kanker paru-paru.
Oleh karena itu, mengurangi paparan polusi udara adalah langkah kunci dalam upaya pencegahan kanker paru-paru di lingkungan perkotaan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
1. Memperkuat peraturan pengendalian polusi udara di tingkat pemerintah.
2. Mendorong penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan.
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap transportasi umum yang bersih dan berkelanjutan.
4. Memperkenalkan kebijakan ramah lingkungan dalam industri dan transportasi.
5. Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara di sekitar mereka.
Paparan polusi udara di lingkungan perkotaan merupakan faktor risiko yang signifikan dalam perkembangan kanker paru-paru. Berbagai penelitian telah menguatkan hubungan antara polusi udara dan penyakit ini. Oleh karena itu, upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan industri untuk mengurangi polusi udara sangatlah penting guna melindungi kesehatan paru-paru dan mengurangi beban kanker paru-paru di masyarakat.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.