Jerawat adalah kondisi kulit yang umum terjadi yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah, benjolan, komedo (komedo hitam dan komedo putih), dan pustula (jerawat berisi nanah) pada kulit. Jerawat biasanya muncul di daerah kulit yang mengandung folikel rambut dan kelenjar minyak, seperti wajah, leher, dada, dan punggung.
Jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak (sebum) yang diproduksi oleh kelenjar minyak kulit, sel-sel kulit mati, dan bakteri, terutama Propionibacterium acnes. Ketika folikel tersumbat, minyak tidak dapat mengalir ke permukaan kulit dengan baik, yang kemudian menyebabkan peradangan dan pembentukan jerawat.
Jerawat bisa berkisar dari jerawat ringan, seperti komedo hitam dan komedo putih, hingga bentuk yang lebih parah, seperti jerawat pustula, jerawat nodular, dan jerawat sistik. Faktor-faktor seperti hormon, genetika, makanan, dan perawatan kulit juga dapat memengaruhi perkembangan jerawat.
Jerawat biasanya lebih umum selama masa remaja karena perubahan hormonal, tetapi juga bisa memengaruhi orang dewasa. Pengobatan jerawat melibatkan perawatan kulit yang benar, penggunaan produk perawatan kulit yang sesuai, perubahan pola makan, dan dalam beberapa kasus, konsultasi dengan seorang dermatologis yang dapat meresepkan obat-obatan, seperti antibiotik atau retinoid, untuk mengelola kondisi ini.
Jerawat adalah masalah umum pada masa remaja dan sering kali mulai muncul pada usia 12 hingga 14 tahun. Puncak munculnya jerawat biasanya terjadi antara usia 16 hingga awal 20-an. Ini terkait erat dengan perubahan hormonal yang terjadi selama masa pubertas.
Namun, tidak ada satu usia pasti di mana jerawat muncul pada semua orang, dan pengalaman jerawat dapat bervariasi secara signifikan antara individu. Beberapa orang mungkin mengalami jerawat lebih awal atau lebih lambat daripada yang lain. Faktor genetik juga dapat memengaruhi kapan jerawat muncul dan seberapa parahnya.
Penelitian terkait jerawat telah mengidentifikasi beberapa faktor yang berperan dalam kemunculannya, termasuk perubahan hormon, produksi minyak berlebih, dan peradangan kulit. Studi pada remaja dan pasien jerawat sering mengidentifikasi hubungan antara hormon seks, terutama hormon androgen seperti testosteron, dengan perkembangan jerawat. Ini adalah salah satu alasan mengapa jerawat lebih umum pada masa pubertas ketika hormon seks mulai meningkat.
Salah satu studi yang relevan adalah penelitian yang diterbitkan di jurnal "Pediatric Dermatology" pada tahun 2018. Studi ini, yang melibatkan remaja berusia 12 hingga 18 tahun, menemukan bahwa jerawat lebih umum pada mereka yang berusia 14 hingga 18 tahun. Faktor-faktor hormonal, seperti peningkatan produksi sebum, dikaitkan dengan kemunculan jerawat selama periode ini.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun jerawat umumnya berkembang selama masa remaja, itu juga bisa mempengaruhi orang dewasa. Jerawat dewasa sering kali muncul pada usia 25 hingga 40 tahun. Faktor-faktor seperti hormon, stres, dan perawatan kulit yang tidak tepat dapat berperan dalam perkembangan jerawat pada usia dewasa.
Penelitian medis terus menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi jerawat dan cara mengelola kondisi ini. Namun, jerawat pada usia berapa pun dapat diatasi atau dikelola melalui perawatan yang sesuai, termasuk perubahan gaya hidup dan pengobatan medis jika diperlukan.
Penting untuk diingat bahwa jerawat dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, tetapi dengan perawatan yang tepat, banyak kasus jerawat dapat diatasi atau dikelola secara efektif. Ketahui juga informasi seputar apa penyebab jerawat, bagaimana gejala jerawat, diagnosis jerawat, bagaimana mengobati jerawat dan apa saja komplikasi jerawat. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.