Kusta atau Lepra dengan nama lain Penyakit Hansen atau Morbus Hansen adalah penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, jaringan saraf perifer dan saluran pernapasan.

Kusta atau lepra yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dapat ditandai dengan kelemahan atau mati rasa pada tungkai dan kaki yang diikuti dengan munculnya lesi kulit. Kusta atau lepra disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui air liur dan tetesan lendir yang keluar saat penderita kusta batuk atau bersin.

Penyakit kusta dapat menular jika seseorang terkena tetesan droplet (cairan yang dikeluarkan seseorang ketika bersin atau batuk) dalam waktu yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri penyebab kusta tidak mudah menular ke orang lain. Bakteri ini juga membutuhkan waktu lama untuk tumbuh di tubuh penderita. Akan tetapi perlu diingat bahwa kontak jangka panjang dengan pengidap kusta dapat menyebabkan penyakit kusta. Berjabat tangan, duduk bersama, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi tidak menyebabkan kusta. Penyakit kusta tidak menular dari ibu ke janin dalam kandungan.

Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kusta, antara lain:

1.Menetap atau berkunjung ke Kawasan endemic kusta

2.Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta, seperti armadillo atau simpanse

3.Memiliki gangguan system kekebalan tubuh


Gejala Kusta

Gejala utama penyakit kusta adalah timbulnya bercak putih dan perubahan warna kulit berupa benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau lebih. Lesi kulit (bagian pada kulit yang mengalami kerusakan atau bagian kulit yang tumbuh jaringan abnormal) juga disertai dengan otot terasa lemas, gejala mati rasa dan kelemahan pada area tersebut. Penyakit kusta juga dapat menimbulkan gejala lain pada kulit. Kondisi ini tergantung pada pertumbuhan bakteri itu sendiri, dan jenis kusta mempengaruhi pengobatan.


Jenis-Jenis Kusta:

1.Tuberkuloid

Tuberkuloid merupakan bentuk kusta yang paling ringan. Pada tipe ini hanya memiliki satu atau lebih bintik datar dan tipis (paucibacillary leprosy), disingkat PB. Area kulit yang terkena bisa menjadi lumpuh karena kerusakan saraf di bawahnya. Kusta tuberkulosis kurang menular dibandingkan spesies lain.

2.Lepromatosa

Lepromatosa adalah jenis kusta yang lebih parah. Orang dengan jenis kusta ini mengembangkan benjolan kulit yang luas, ruam (kusta multibakteri), mati rasa, dan otot terasa lemas. Hidung, ginjal, dan organ reproduksi pria juga dapat terpengaruh. Kusta jenis ini lebih menular daripada kusta tuberkulosis.

3.Borderline

Kusta tipe ini adalah penderita yang mempunyai gejala gabungan dari kusta jenis tuberculoid dan jenis lepromatosa.


Pengobatan Kusta

Tujuan utama pengobatan kusta adalah untuk memutus mata rantai penularan, menurunkan angka kejadian penyakit, mengobati dan menyembuhkan penyandang kusta, serta mencegah kecacatan. Kombinasi beberapa antibiotik digunakan dalam pengobatan kusta untuk membantu pasien pulih dan mencegah resistensi (kemampuan bakteri untuk bertahan, menahan dan melawan efek obat antibiotik).

Penderita kusta diberikan kombinasi antibiotik selama 6 bulan sampai 2 tahun. Jenis, dosis dan lama pemberian antibiotik ditentukan berdasarkan jenis kusta. Berurusan dengan kusta sebenarnya bukan hanya sekedar takaran. Pengobatan penyakit ini juga bisa dilakukan dengan pembedahan. Tujuan pembedahan pada penderita kusta diantaranya: Menormalkan fungsi saraf yang rusak, memperbaiki bentuk tubuh penderita yang cacat dan mengembalikan fungsi anggota tubuh.

Kemudian upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kusta diantaranya: mengedukasi tentang kusta terutama di daerah endemik kusta, melakukan diagnosis sedini mungkin dan melakukan pengobatan untuk mencegah adanya penularan karena sampai saat ini kusta belum memiliki vaksin khusus. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.