Seiring berjalannya waktu, virus Covid-19 di Indonesia kian bermutasi dan memunculkan varian baru. Varian baru virus penyebab Covid-19 terus menyebar. Vaksin Covid-19 efektif terhadap varian Delta dan varian lain yang telah menyebar di belahan dunia. Vaksin saat ini diharapkan dapat melindungi manusia dari penyakit parah hingga menjalani rawat inap bahkan potensi kematian akibat infeksi varian omicron.
Saat ini, semua vaksin Covid-19 yang saat ini sudah disetujui atau disahkan telah dinyatakan aman dan efekfif serta mengurangi risiko terkena penyakit yang parah. Vaksinasi dapat mengurangi penyebaran Covid-19 dan dapat melindungi mereka yang divaksinasi juga orang-orang di sekitarnya.
Vaksin booster Covid-19 melindungi tubuh terhadap infeksi Covid-19 dan mengurangi risiko Covid-19 yang termasuk risiko penyakit parah dan kematian di antara orang-orang yang divaksinasi lengkap. Selain data dari uji klinis, bukti dari studi efektivitas vaksin dunia nyata menunjukkan bahwa vaksin booster Covid-19 membantu melindungi dari infeksi Covid-19, dengan atau tanpa gejala (infeksi tanpa gejala). Efektivitas vaksin booster terhadap rawat inap tetap relatif tinggi dari waktu ke waktu, meskipun cenderung sedikit lebih rendah untuk orang dewasa yang lebih tua dan untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Mayoritas orang membutuhkan vaksin Booster. Karena vaksin Covid-19 efektif, dan penelitian telah menunjukkan efektifitas vaksin dengan beberapa angka penurunan terhadap infeksi Covid-19 dari waktu ke waktu, terutama ketika varian Delta menyebar luas. Setiap orang yang berusia 16 tahun ke atas diharuskan mendapatkan vaksin booster 6 bulan setelah mendapatkan 2 vaksin dosis primer.
Berikut rangkuman singkat akan pentingnya vaksin booster:
1.Vaksin Covid-19 melindungi semua orang yang berusia 5 tahun ke atas agar tidak terinfeksi dan sakit parah, dan secara signifikan mengurangi kemungkinan rawat inap hingga kematian.
2.Mendapatkan vaksinasi booster adalah cara terbaik untuk memperlambat penyebaran Covid-19 dan untuk mencegah infeksi oleh Delta atau varian lainnya.
3.Infeksi terobosan vaksin terjadi ketika orang yang divaksinasi lengkap terinfeksi Covid-19. Orang dengan infeksi terobosan vaksin juga dapat berpotensi menyebarkan Covid-19 ke orang lain.
4.Bahkan jika telah divaksinasi lengkap, akan tetapi bertempat tinggal di daerah dengan penularan Covid-19 yang substansial atau tinggi, orang yang sudah divaksinasi lebih terlindungi. Terlebih jika tetap mengenakan masker saat berada di tempat umum atau dalam ruangan.
5.Orang yang mengalami gangguan kekebalan mungkin tidak selalu membangun tingkat perlindungan yang memadai setelah seri vaksin primer 2 dosis awal. Mereka harus terus mengambil semua tindakan pencegahan yang direkomendasikan untuk orang yang tidak divaksinasi, sampai disarankan sebaliknya oleh tenaga medis profesional mereka.
Untuk mempermudah proses vaksinasi, hendaknya mengetahui bagaimana tips melakukan vaksin booster dengan benar.
Apa itu Infeksi Terobosan Vaksin?
Infeksin terobosan vaksin merupakan kemungkinan orang yang sudah divaksinasi terpapar Covid-19 kembali. Vaksin Covid-19 efektif mencegah infeksi, penyakit serius, dan kematian. Kebanyakan orang yang terkena Covid-19 adalah mereka yang tidak divaksinasi. Namun, karena vaksin tidak 100% efektif mencegah infeksi, beberapa orang yang telah divaksinasi lengkap tetap akan terkena Covid-19. Ini disebut infeksi terobosan. Bahkan ketika orang yang divaksinasi lengkap mengalami gejala COVID-19, gejalanya cenderung tidak terlalu parah dibandingkan orang yang tidak divaksinasi.
Berikut Rangkuman Singkat Mengenai Infeksi Terobosan Vaksin:
1.Vaksin Covid-19 merupakan salah satu cara paling efektif dalam mencegah sebagian besar infeksi. Namun, seperti vaksin lainnya, mereka tidak 100% efektif.
2.Orang yang telah mendapatkan vaksinasi penuh dan kembali terinfeksi Covid-19 lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit serius, daripada mereka yang tidak divaksinasi dan terkena Covid-19.
3.Bahkan ketika orang yang divaksinasi lengkap mengalami gejala, gejalanya cenderung tidak terlalu parah dibandingkan orang yang tidak divaksinasi. Ini berarti mereka jauh lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal dibandingkan orang yang tidak divaksinasi.
4.Orang yang mengalami infeksi terobosan vaksin tetap berpotensi menularkan Covid-19 ke orang lain.
Karena vaksin tidak 100% efektif, dengan meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi lengkap, jumlah infeksi terobosan vaksin juga akan meningkat. Namun, risiko infeksi tetap jauh lebih tinggi untuk orang yang tidak divaksinasi daripada orang yang divaksinasi. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.