Virus terus-menerus berubah melalui mutasi dan terkadang mutasi virus tersebut menghasilkan varian virus baru. Beberapa varian muncul dan menghilang, sementara yang lain ada juga yang bertahan. Hingga diperkirakan, varian baru akan terus bermunculan.

Beberapa waktu lalu, dunia cukup dikagetkan oleh hadirnya mutasi baru dari virus Covid-19, yaitu Covid-19 varian Omicron. Sifat dari sebuah virus yang terus menerus berevolusi dan bermutasi, kini Covid-19 varian Omicron (BA.1) telah melahirkan subvarian baru yang dikenal sebagai Son of Omicron, turunan dari varian ini disebut juga sebagai Omicron BA.2. Varian Omicron BA.2 diketahui telah terdeteksi di Indonesia, bila mengutip berdasarkan informasi dari Kompas.com, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menjelaskan, bahwa sejauh ini telah terdapat 55 kasus Omicron BA.2 yang ditemukan di Indonesia.

Berdasarkan penelitian Statens Serum Institut (lembaga kesehatan dan penelitian pemerintah Denmark), Omicron BA.2 atau Son of Omicron ini mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat daripada Omicron asli (BA.1), yaitu sekitar 1,5 kali lebih cepat. Maknanya, Omicron BA.2 dapat menular atau menyebar dan cukup sulit untuk dideteksi. Itulah mengapa Omicron BA.2 dijuluki sebagai ‘Son of Omiron’ atau ‘Stealth Omicron’.

Seorang asisten professor di Penn State College of Medicine di Amerika Serikat, Anna Ssentongo, menjelaskan bahwa subvarian Omicron BA.2 tidak mempunyai lonjakan mutasi pada angka 69-70 sehingga tidak menyebabkan kegagalan target gen S atau S Gene Target Failure (SGTF). Hal tersebut yang menyebabkan subvarian Omicon BA.2 sulit untuk dideteksi atau teridentifikasi, bahkan pada tes PCR sekalipun.

Ada beberapa fakta yang perlu diketahui tentang subvarian Omicron BA.2, yaitu:

1.Omicron BA.2 Ditemukan di India dan Afrika Selatan

Dilansir dari Medical News Today, subvarian Omicron BA.2 atau Son of Omicron ini pertama kali ditemukan di India dan Afrika Selatan pada akhir Desember 2021. Sejak saat itu, Omicron BA.2 ini telah meluas ke berbagai negara. Sekitar 45 persen dari total kasus Covid-19 pada pekan kedua tahun 2022, subvarian Omicron BA.2 telah mendominasi dan menyebar dengan cepat di Denmark.

2.Belum Termasuk Variant of Concern (VOC)

Dalam daftar variant of concern, World Health Organization (WHO) belum memasukkan varian Omicron BA.2 ke dalam kategori variant of concern. Walau demikian, WHO tak henti memperingatkan bahwa ada kemungkinan muncul varian-varian Covid-19 terbaru seiring meningkatnya jumlah kasus Omicron di dunia dengan angka kasus yang tinggi.

3.Memiliki Kemampuan ‘Meretas’ Vaksin Covid-19

Beberapa peneliti mengkhawatirkan akan varian ‘Son of Omicron’ dapat membobol ketahanan dari vaksin Covid-19 yang sudah ada. Karena Omicron BA.2 ini memiliki banyak perbedaan dengan Omicron BA.1. Walaupun, para ahli masih terus mengkaji apakah Omicron BA.2 ini dapat kebal dan tahan melawan vaksin Covid-19.

4.Vaksin Booster Masih Menjadi Cara Terbaik Meningkatkan Perlindungan Terhadap Omicron BA.2

Kendati demikian, harus ditanamkan bahwa vaksin Booster tetap dipercaya ampuh dalam mempertahankan antibodi dari infeksi Covid-19 Omicron BA.2, serta efektif dalam menjaga diri dari gejala berat hingga kematian akibat infeksi Covid-19.

Sebuah penemuan dari UK Health Security Agency yang menyatukan hasil dari semua vaksin Covid-19 yang telah digunakan di Inggris. Hasil penemuan tersebut dapat menjelaskan bahwa vaksin booster memiliki kemampuan dalam meningkatkan perlindungan terhadap subvarian Omicron BA.2. Laporan dari hasil penemuan tersebut, efektivitas dari dua dosis vaksin Covid-19 guna melawan infeksi simtomatik sebesar 9 persen terhadap Omicron BA.1 dan 13 persen terhadap Omicron BA.2 setelah 25 minggu atau lebih sejak vaksinasi diberikan. Kemudian tingkat perlindungan akan meningkat menjadi 63 persen terhadap Omicron BA.1 dan 70 persen terhadap BA.2 dua minggu setelah melakukan vaksin booster atau vaksinasi tambahan.

Virus memiliki sifat yang terus menerus bermutasi, varian dan subvarian terbaru dari virus Covid-19 pun terus bermunculan. Perlunya mendapatkan edukasi tentang Covid-19 dirasa sangat penting, baik bahaya akan Covid-19, perkembangan akan virus yang terus bermutasi hingga pentingnya vaksinasi. Perketat kembali dalam melaksanakan protokol kesehatan dan membiasakan pola hidup sehat untuk mendapatkan kondisi tubuh sehat yang optimal. Dan segera melakukan konsultasi kesehatan bila dirasa mengalami gejala-gejala Covid-19. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.