Pilek merupakan penyakit umum yang banyak dialami setiap orang dari berbagai usia dan jenis kelamin. Akan tetapi, bila pilek tidak kunjung sembuh, kemungkinan terjadi sesuatu yang lebih berat hingga menyebabkan gangguan tersebut.

Diagnosis pilek memiliki tujuan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya. Biasanya, dokter akan bertanya terlebih dahulu pada pasien pilek perihal:

· Gejala lain yang menyertai pilek

· Riwayat medis, seperti penyakit sistem imun atau alergi

· Penggunaan pelega hidung berbentuk semprot

· Paparan bulu binatang ke hidung atau debu

Dalam mendiagnosisnya, bila diperlukan dokter bisa saja menggunakan alat khusus seperti bantuan selang berkamera untuk melihat rongga hidung secara menyeluruh agar lebih jelas.

Pilek merupakan salah satu penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Walaupun terdapat beberapa kondisi yang dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

· Sinusitis

Pilek dalam jangka waktu yang lama atau tidak kunjung sembuh dapat menimbulkan peradangan pada sinus.

· Asma

Bagi penderita pilek yang memiliki riwayat penyakit asma, maka berisiko mengalami serangan asma.

· Infeksi telinga akut (otitis media)

Otitis media adalah infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah akibat masuknya bakteri atau virus ke dalam telinga.

· Pembesaran adenoid

Pembesaran adenoid dapat terjadi karena adanya infeksi virus pada hidung, tenggorokan atau sinus.

· Gangguan kualitas tidur

Penderita pilek hingga tersumbatnya saluran hidung dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan kualitas tidur.

Untuk pengobatannya, pilek dapat diredakan dengan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih. Kemudian, penderita pilek juga bisa mengobati dengan mengonsumsi obat-obatan yang dapat dibeli tanpa resep dokter guna meredakan gejala pilek, antara lain:

· Obat antialergi, seperti dimenhydrinate, diphenhydramine, brompheniramine, chlorpheniramine, ceritizine, loratadine, fexofenadine atau bilastine.

· Dekongestan atau obat pelega hidung tersumbat, yang dapat langsung disemprotkan langsung ke hidung (nasal spray) atau diminum.

Walaupun terdapat beberapa obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, penggunaan obat tersebut harus tetap berdasarkan anjuran dokter atau mengacu pada dosis yang tertera dalam kemasan obat. Hindari menggunakan obat nasal spray selama lebih dari 3 hari berturut-turut kecuali jika memang disarankan dokter.

Agar tidak mudah pilek, terdapat beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:

· Mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang serta rutin berolahraga agar memperkuat daya tahan tubuh

· Rutin mencuci tangan untuk menghindari kuman

· Mengenakan masker dengan benar guna menghindari zat yang dapat memicu alergi, seperti debu atau serbuk sari

· Menghindari kontak dengan orang yang sedang demam, terutama sakit pilek

· Menjaga kebersihan rumah dengan rutin membersihkan peralatan atau titik yang sering tersentuh tangan.

· Menggunakan tisu ketika hendak mengeluarkan lendir dari hidung, kemudian mencuci tangan

· Berhenti merokok, demi mencegah iritasi dan radang pada rongga hidung

· Mendapatkan vaksin flu rutin setiap tahun

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.