Penyakit usus buntu atau dalam istilah medis disebut dengan apendisitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada usus buntu (apendiks). Apendiks adalah organ berbentuk kantong yang tersambung ke usus besar dari sisi kanan bawah perut.
Rasa sakit yang disebabkan oleh usus buntu umumnya terjadi secara mendadak lalu memburuk ketika bergerak atau batuk. Biasanya, penyakit usus buntu dimulai dari adanya kram ringan pada perut bagian atas atau daerah sekitar pusar, lalu pindah ke kuadran kanan bawah perut. Apabila tidak mendapatkan pengobatan yang optimal, penyakit usus buntu berpotensi menyebabkan timbulnya komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, yaitu:
1. Abses
Abses atau terbentuknya kantung berisi nanah merupakan komplikasi yang muncul sebagai usaha alami tubuh dalam menangani infeksi pada usus buntu. Kantung yang berisi nanah tersebut dapat ditangani dengan antibiotik atau dengan melakukan penyedotan nanah dari kantung tersebut. Namun, penderita penyakit usus buntu yang akan menjalani operasi, abses dan area disekitarnya akan dibersihkan dengan hati-hati serta diberikan antibiotik.
2. Peritonitis
Peritonitis merupakan infeksi pada lapisan dalam perut atau peritoneum. Peritonitis dapat terjadi bila usus buntu pecah hingga infeksi menyebar sampai ke seluruh rongga perut. Pada umumnya penderita penyakit usus buntu akan merasakan nyeri yang kuat dan terus menerus pada seluruh bagian perut, demam, hingga detak jantung yang lebih cepat bila mengalami kondisi ini.
Kemungkinan terburuk bila peritonitis tidak segera mendapatkan penanganan yang baik, adalah kematian. Peritonitis harus segera diobati dengan pemberian obat antibiotik dan operasi bedah terbuka secepatnya agar usus buntu dapat diangkat serta membersihkan rongga perut.
3. Sepsis
Sepsis adalah kondisi dimana bakteri dari usus buntu yang pecah dan berisiko masuk ke aliran darah. Hal ini merupakan kondisi yang serius, karena ketika peradangan yang terjadi telah meluas dan tersebar ke organ-organ tubuh lain, sehingga membutuhkan penanganan rumah sakit lebih lanjut.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan penyakit usus buntu, meskipun sejatinya belum diketahui secara pasti hal utama yang dapat mencegah usus buntu. Namun, tidak ada salahnya untuk melakukan hal berikut:
· Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat
· Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
· Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik
· Rutin melakukan konsultasi kesehatan secara berkala
Bila mengalami gejala penyakit usus buntu, segera lakukan pemeriksaan kesehatan agar segera mendapatkan pengobatan usus buntu yang tepat. Hindari melakukan penanganan secara mandiri tanpa arahan dari dokter, seperti makan atau minum sesuatu, mengonsumsi obat pereda nyeri atau kompres hangat.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.