Buncit merupakan istilah yang digunakan untuk bagian perut yang besar atau gendut. Perut buncit terjadi karena adanya penumpukan lemak pada bagian perut. Ada dua jenis lemak yang menumpuk pada perut buncit, yaitu lemak subkutan yang dapat terlihat dengan cara dicubit dan lemak viseral yang tidak terlihat karena berada di sekitar organ dalam tubuh.

Lemak viseral inilah yang kerap disandingkan dengan kondisi obesitas perut. Selain sangat sulit untuk dihilangkan, lemak viseral juga berbahaya karena mampu meningkatkan risiko mengalami penyakit tertentu seperti penyakit jantung.

Perut buncit terjadi disebabkan oleh asupan makanan yang terlalu banyak hingga melebihi energi yang diperlukan dalam melakukan aktivitas fisik. Karena seseorang pasti akan mengalami penumpukan lemak di tubuhnya (terutama bagian perut) bila makan terlalu banyak, apalagi bila makanan yang dikonsumsi mengandung kadar gula dan kolesterol yang tinggi serta jarang berolahraga.

Tak hanya itu, memiliki keluarga dengan riwayat obesitas, memiliki kebiasaan begadang, mengonsumsi minuman beralkohol serta stres yang tinggi juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami perut buncit. Selain itu, penuaan usia dan ketidak seimbangan hormon yang terjadi pada wanita menopause juga dapat menjadi menyebab mengalami perut buncit. Dalam menentukan kategori buncit atau tidak, dapat dilakukan salah satunya dengan mengukur lingkar pinggang. Laki-laki dinyatakan obesitas bila lingkar pinggang melebihi 102 cm dan perempuan melebihi 89 cm. Menghitung indeks massa tubuh juga dapat dilakukan untuk memantau status gizi. Bila indeks massa tubuh semakin tinggi angkanya, maka semakin banyak pula jumlah lemak yang terdapat di dalam tubuh.

Alangkah baiknya untuk menghindari memiliki perut buncit. Karena perut buncit akibat timbunan lemak dapat memperbesar potensi mengalami beberapa penyakit berbahaya. Berikut beberapa bahaya di balik perut buncit:

· Kumpulan lemak pada tubuh mampu mengeluarkan senyawa peradangan (sitokin) dan hormon yang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Sitokin bisa mengakibatkan peradangan di dalam tubuh dan meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung, stroke dan hipertensi. Terdapat sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa sitokin bisa mengakibatkan kanker tertentu. Sedangkan lemak perut berhubungan dengan kanker usus besar, kanker pankreas dan kanker tenggorokan.

· Bahaya yang mengintai perut buncit lainnya adalah menurunnya produksi kolesterol baik dan meningkatnya produksi kolesterol buruk, sehingga perut buncit mampu meningkatkan risiko penyakit kolesterol tinggi.

· Memiliki lemak berlebih dalam tubuh dapat mengurangi kinerja dan efektivitas insulin. Sehingga gula darah menjadi kurang terkontrol serta meningkatkan risiko penyakit diabetes.

· Lemak berlebih pada tubuh bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan pernapasan.

· Yang tidak kalah mengerikan, lemak yang berlebihan pada tubuh mampu meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit kardiovaskular

Hindari perut buncit atau obesitas dengan berolahraga secara rutin, menjaga porsi makan dan mengonsumsi makanan sehat serta menerapkan pola hidup yang baik untuk mengecilkan perut buncit. Sehingga tubuh akan lebih terhindar dari bahaya obesitas. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.