HIV adalah virus yang berbahaya dan menakutkan. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV menyerang sel CD4 atu sel T-helper yang memiliki peran penting dalam membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. Apabila HIV tidak mendapatkan pengobatan yang optimal, HIV mampu merusak sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome. AIDS merupakan suatu kondisi dimana tubuh telah kehilangan kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit.
HIV adalah virus yang harus diwaspadai dan dihindari. Karena HIV dapat menginfeksi siapapun, misalnya bayi yang baru lahir dari ibu yang mengidap HIV. Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, seperti darah air mani, cairan vagina hingga air susu ibu ke dalam tubuh seseorang.
Oleh karena itu, HIV dapat berakibat fatal apabila tidak diobati serta dapat menular dalam keadaan tertentu. Sehingga penting untuk mengetahui bagaimana cara penularan HIV agar kelak penularan HIV dapat dicegah.
Ada beberapa metode penularan HIV ke dalam tubuh yang penting untuk dipahami, yaitu:
1. Hubungan seks
Hubungan seks yang tidak aman dapat menjadi penyebab penularan HIV ke dalam tubuh. Maksud dari seks tidak aman adalah hubungan seks yang dilakukan dengan dengan lebih dari satu orang atau berganti-ganti pasangan dan dilakukan tanpa menggunakan kondom. Penularan HIV dapat terjadi lewat hubungan seksual, baik melalui vagina, anal, ataupun seks oral.
2. Penggunaan jarum suntik
Berbagi jarum suntik atau menggunakan jarum suntik bersama-sama juga dapat menjadi salah satu cara penularan HIV ke dalam tubuh. HIV dapat ditularkan lewat jarum suntik yang telah terkontaminasi darah orang yang terkena infeksi HIV.
Umumnya, penularan HIV melalui jarum suntik terjadi oleh orang yang melakukan penyalahgunaan obat-obatan melalui jarum suntik ataupun tato.
3. Transfusi darah
Penularan HIV juga dapat terjadi melalui transfusi darah. Penularan ini termasuk yang jarang jarang terjadi. Karena ketika hendak melakukan donor darah, pendonor harus melakukan uji kelayakan sebagai pendonor.
4. Penularan dari ibu ke bayi
Seorang ibu yang menderita HIV, ketika hamil ataupun menyusui juga memiliki risiko yang tinggi menularkan HIV ke buah hatinya. karena penularan HIV dapat melalui kehamilan, persalinan dan juga menyusui. Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter agar risiko penularan HIV kepada bayi dapat ditekan.
Memahami tentang HIV dirasa perlu untuk dilakukan. Karena dengan memahami HIV, bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan, juga dalam mengambil sikap yang tepat jika memiliki teman atau orang terdekat yang menderita HIV. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.