Mungkin tidak sedikit orang yang pernah mengalami sakit hingga harus masuk ke ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat). Akan tetapi ketika sudah berada di ruang IGD, tidak langsung mendapatkan penanganan, pelayanan pengobatan yang dilakukan terkesan lama dan kurang sigap ataupun merasa bahwa pasien lain mendapatkan penanganan lebih dulu.
Bila pernah mengalami hal ini, kemungkinan terbesar alasannya adalah pasien yang mendapatkan penanganan terlebih dahulu mengalami penyakit yang lebih serius serta membutuhkan pertolongan sesegera mungkin. Hal tersebut adalah salah satu prinsip Triase dan salah satu metode penanggulangan penderita gawat darurat (PPGD), yang mana petugas medis memprioritaskan pelayanan kepada pasien yang terancam jiwa atau memiliki risiko kecacatan.
Triase merupakan proses dalam memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit, lalu dari proses triase tersebut menentukan prioritas perawatan gawat medik juga prioritas transportasi. Triase atau triage merupakan sistem yang menentukan penanganan pasien yang diutamakan dalam memperoleh penanganan medis terlebih dahulu di IGD berdasarkan tingkat keparahan dan kondisinya juga menyesuaikan dengan sumber daya yang tersedia.
Sistem triase atau triage juga harus menyesuaikan dengan sumber daya yang ada serta keahlian setempat. Prioritas yang lebih tinggi diberikan kepada pasien atau korban yang prognosis jangka pendek atau jangka panjangnya bisa dipengaruhi secara dramatis oleh perawatan sederhana yang intensif. Tujuan utama triase yaitu untuk mengidentifikasi kondisi yang mengancam nyawa, kemudian untuk memprioritaskan pasien menurut tingkat keparahannya.
Triase atau triage berasal dari Bahasa Francis “trier” yang mempunyai arti memisahkan, memilah atau memilih. Triage merupakan cara pemilahan penderita korban gawat darurat berdasarkan skala prioritas yang didasari kepada kebutuhan terapi atau pengobatan korban serta sumber daya yang tersedia. Awalnya, sistem triase pada kasus gawat darurat dilakukan untuk menangani korban perang di basis militer. Triase atau triage gawat darurat, awalnya membagi pasien ke dalam 3 kategori lengkap, yaitu immediate, urgent dan non-urgent.
Sampai saat ini, sistem triase sangat bermanfaat dalam mengatasi kondisi yang mengakibatkan IGD suatu rumah sakit kedatangan pasien yang membludak. Misalnya seperti terjadi bencana alam atau pandemi serta kecelakaan atau kejadian yang banyak memakan korban hingga jumlah pasien tidak sebading dengan jumlah tenaga kesehatan.
Hal yang perlu diingat, bahwa hanya dokter atau tenaga medis yang berwenang dalam menentukan klasifikasi atau tingkat keparahan pasien dalam proses triase atau triage pasien. Oleh karena itu, penanganan medis yang dilakukan akan mengacu pada kategori warna triase pasien tersebut serta dilakukan sesuai dengan prosedur triase. Bila memiliki kekhawatiran tentang kondisi kesehatan diri ataupun seseorang yang dikenal, alangkah baiknya untuk mengkonsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi guna mendapatkan diagnosis yang akurat serta perawatan yang tepat.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.