Insomnia merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami gangguna tidur atau kesulitan untuk tidur walaupun seseorang tersebut memiliki waktu yang banyak untuk tidur. Insomnia dapat mengakibatkan penderitanya tidak mendapatkan waktu tidur yang ditubuhkan tubuh sehingga mampu mengganggu bahkan menghambat aktivitas di siang harinya.

Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, namun faktor yang menjadi penyebab insomnia tersebut mengacu pada jenis insomnia yang diderita. Jenis-jenis insomnia terbagi menjadi dua, yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer merupakan insomnia atau gangguan tidur yang tidak memiliki kaitan dengan penyakit atau kondisi medis tertentu. Sedangkan insomnia sekunder, merupakan insomnia atau gangguan tidur yang terjadi karena adanya gangguan kesehatan, yaitu:

· Depresi

· GERD atau refluks asam lambung

· Asma

· Radang sendi

· Kanker

Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa faktor penyebab insomnia mengacu pada jenis insomnia yang diderita. Pada insomnia primer, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab insomnia primer, yaitu:

· Stres ataupun masalah yang sedang dihadapi, seperti kehilangan seseorang yang dicintai untuk selama-lamanya ataupun masalah pekerjaan

· Lingkungan yang tidak mendukung untuk tidur, misalnya bertempat tinggal dipinggir jalan raya sehingga menghasilkan suara yang bising hingga mengganggu, lampu yang terlalu terang serta suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin

· Melakukan aktivitas yang tidak semestinya dilakukan sebelum tidur, seperti bermain gadget, menonton televisi ataupun makan terlalu banyak

· Memiliki jadwal tidur yang tidak teratur, misalnya adaptasi ketika pergantian jam kerja

· Jet lag atau gangguan tidur pasca melakukan perjalanan yang sangat jauh hingga melewati zona waktu yang berbeda dalam waktu yang relatif singkat, gangguan tersebut dapat berupa rasa kantuk yang kuat di siang hari dan sulit tidur di malam hari.

Kemudian pada jenis insomnia sekunder, ada beberapa kondisi medis ataupun penyakit yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami insomnia sekunder, yaitu:

1. Gangguan kesehatan yang memberikan sensasi nyeri hingga sulit untuk tidur di malam hari, seperti:

· Gangguan pernapasan, misalnya asma dan penyakit paru obstruktif kronis yang mampu memberikan rasa cemas bagi penderitanya karena sulit bernapas

· Gangguan pencernaan, seperti penyakit GERD yang dapat memberikan rasa panas dan penuh di perut ketika berbaring sehingga mengurangi kenyamanan untuk tidur

· Gangguan otot dan sendi yang dapat memberikan sensasi nyeri, seperti artritis atau radang sendi dan fibromyalgia

· Gangguan hormon seperti hipertiroidisme yang dapat mengakibatkan jantung berbedar ketika beristirahat ataupun menopause yang dapat memberikan efek panas pada tubuh di malam hari

· Gangguan berkemih karena pembesaran prostat ataupun diabetes yang mengakibatkan penderitanya bolak balik ke toilet pada malam hari

2. gangguan psikis, antara lain:

· PTSD atau gangguan stres pasca trauma

· Depresi

· Gangguan kecemasan

· Bipolar

3. Memiliki pola hidup yang tidak sehat, seperti:

· Memiliki kebiasaan merokok

· Mengonsumsi minuman berkafein atau minuman beralkohol secara berlebihan

· Menyalahgunakan NAPZA

Selain beberapa faktor di atas, insomnia sekunder juga dapat terjadi akibat konsumsi obat-obatan yang bisa menyebabkan gangguan tidur, seperti konsumsi obat antidepresan (seperti fluoxetine dan protriptyline), obat dekongestan, obat asma (seperti teofilin), obat hipertensi (seperti penghambat beta) serta obat yang mengandung kafein (misalnya obat alergi dan obat pereda nyeri).

Tidak hanya itu, insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya mengalami gangguan tidur seperti restless leg syndrome atau sleep apnea yang dapat mengakibatkan penderitanya terbangun berkali-kali ketika tidur di malam hari. Kemudian insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh gangguan saraf misalnya penyakit Alzheimer atau penyakit Parkinson yang dapat mengendalikan rasa kantuk dan dapat mengendalikan tidur karena gangguan zat kimia yang terjadi di otak.

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.