Insomnia merupakan kondisi seseorang yang mengalami gangguan tidur. Insomnia dapat memengaruhi aktivitas keseharian yang dilakukan, karena kurangnya waktu tidur yang diperoleh tubuh dapat menurunkan tingkat kebugaran tubuh. Insomnia memiliki ciri-ciri berupa kesulitan tidur, sulit mempertahankan tidur, atau tidur yang tidak menyegarkan. Insomnia dapat berdampak signifikan pada kesehatan tubuh dan efektivitas rutinitas harian yang dilakukan.

Diagnosis insomnia melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap pola tidur, riwayat medis, dan faktor gaya hidup. Mengidentifikasi penyebab-penyebab yang mendasarinya menjadi krusial dalam merancang rencana pengobatan yang efektif.

Umumnya, dokter akan mengawali diagnosis insomnia dengan memberikan beberapa pertanyaan perihal gejala insomnia yang dialami, kondisi medis yang dialami, kondisi emosional dan psikologis, kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal, jadwal tidur, aktivitas sehari-hari, kondisi kamar hingga kebiasaan yang dilakukan pasien sebelum tidur.

Dari beberapa pertanyaan yang diajukan, informasi yang diterima dokter dari jawaban pertanyaan tersebut dapat membantu dalam menentukan penyebab yang mendasari insomnia. Selain itu, untuk membantu dokter dalam mengetahui pola tidur pasien, dokter akan meminta pasien untuk mencatat waktu tidur dan waktu bangun dalam beberapa pekan.

Kemudian dokter dapat mendiagnosis insomnia pada pasien apabila mengalami beberapa kriteria, seperti:

· Mengalami gangguan tidur hingga memberikan masalah pada beberapa aspek kehidupan yang dijalani penderita insomnia

· Penderita insomnia mengalami sulit tidur setidaknya 3 malam dalam satu minggu serta sudah terjadi setidaknya selama 3 bulan

· Penderita insomnia sulit untuk tidur walaupun memiliki waktu tidur yang mencukupi

Untuk mengetahui gangguan kesehatan yang dialami hingga mengakibatkan insomnia, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Tentunya, pemeriksaan tersebut akan disesuaikan dengan gejala dan informasi yang diperoleh dokter tentang insomnia pasien. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dokter antara lain:

· Untuk mendeteksi kadar gula darah atau kadar hormon tiroid, dokter dapat melakukan tes darah

· Untuk memeriksa apakah pasien memiliki kelainan pada prostat, jantung, atau sistem pernapasan, dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan USG atau CT scan

· Untukmengetahui aktivitas otak dan kondisi tubuh pasien ketike sedang tidur, dokter dapat melakukan polisomnografi atau sleep study

Pada pemeriksaan polisomnografi dokter dapat menempelkan elektroda di ubun-ubun, pelipis juga dada pasien. Mesin tersebut tersambung ke elektroda dan mencatat aktivitas di tubuh pasien ketika tidur, seperti gerakan tubuh, gerakan otak, detak jantung, laju napas serta tekanan darah.

Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter bila gangguan atau kesulitan tidur yang dialami memberikan dampak negatif dalam melakukan aktivitas harian bahkan berdampak buruk bagi kesehatan. Pemeriksaan kesehatan cukup penting untuk dilakukan jika insomnia sudah terjadi dalam hitungan bulan. Tak hanya itu, pemeriksaan kesehatan ke dokter juga bermanfaat dalam mengetahui penyebab insomnia hingga menentukan metode pengobatan apa yang sesuai. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.