Mengatasi Gangguan Tidur dengan Pendekatan Holistik. Insomnia, gangguan tidur yang umum, dapat mengganggu kualitas hidup dan kesejahteraan seseorang. Dalam terapi perilaku kognitif untuk insomnia (CBT-I), pendekatan holistik digunakan untuk mengatasi masalah tidur dengan mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang tidak sehat. Melalui perubahan pola tidur dan pemahaman yang lebih baik tentang tidur, CBT-I membantu mengembalikan ritme tidur yang sehat dan mempromosikan kualitas tidur yang lebih baik.
Dilakukannya CBT-I memiliki tujuan untuk membantu pasien insomnia dalam merubah perilaku dan pikiran negatif yang dapat menyebabkan penderita insomnia sulit tidur. Terapi tersebut merupakan pilihan yang dinilai lebih efektif dalam mengobati insomnia bila dibandingkan dengan konsumsi obat-obatan. Berikut beberapa metode CBT-I:
1. Paradoxical intention
Paradoxical intention adalah terapi yang membiasakan pasien untuk tidak terus menerus berpikir ataupun berharap untuk dapat dengan mudah tertidur ketika di kasur. Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengurangi rasa cemas ataupun rasa khawatir tidak bisa tidur yang mengakibatkan tidur menjadi lebih sulit.
2. Teknik relaksasi
Terapi relaksasi dilakukan dengan melatih pasien dalam mengurangi perasaan cemas atau mengelola stres yang dapat mengganggu tidur. Terapi relaksasi dilakukan dengan cara mengatur napas agar penderita insomnia dapat merasa lebih rileks.
3. Terapi kontrol stimulus
Terapi kontrol stimulus dilakukan untuk melatih pasien agar menggunakan kamar tidur hanya untuk tidur atau berhubungan seksual. Selain itu, pasien juga disarankan untuk meninggalkan kamar tidur bila merasa tidak bisa tidur dalam waktu 20 menit kemudian kembali ke kamar bila sudah mengantuk.
4. Fototerapi
Fototerapi dilakukan dengan tujuan menormalkan jam tidur pasien bila pasien kerap tidur terlalu cepat d malam hari dan bangun terlalu dini di pagi hari. Terapi ini dilakukan dengan cara pasien disinari dengan sinar UV selama kurang lebih 30 – 40 menit setelah bangun tidur.
Selain beberapa metode yang telah disebutkan, insomnia dapat diatasi melalui pemberian obat-obatan. Namun penting untuk diperhatikan, bahwa ada beberapa obat tidur seperti nimetazepam yang hanya boleh dikonsumsi sementara waktu untuk mengobati insomnia berat. Karena umumnya, dokter tidak menyarankan untuk mengonsumsi obat tidur dalam waktu yang lama atau lebih dari beberapa minggu.
Oleh sebab itu, dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat yang cukup aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang, yaitu:
· Zaleplon
· Zolpidem
· Ramelteon
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat tidur untuk mengobati insomnia. Karena konsumsi obat tidur dapat memberikan efek samping seperti pusing bahkan meningkatkan risiko pingsan. Selain itu, hindari konsumsi obat anti mabuk perjalanan atau obat bebas dengan kandungan antihistamin demi membantu mempermudah tidur. Pasalnya, bila obat tersebut dikonsumsi dalam jangka panjang dapat memberikan efek samping berupa pusing, sulit buang air kecil hingga penurunan fungsi kognitif bagi penderita insomnia. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.