Rabies merupakan sebuah penyakit zoonosis yang ditularkan oleh Lyssavirus dan menjadi salah satu ancaman serius terhadap kesehatan manusia di seluruh dunia. Meskipun prevalensi rabies cukup rendah, namun dampak yang ditimbulkan oleh rabies bisa sangat mematikan. Sehingga penting untuk mengetahui gejala rabies pada manusia serta mengelani tanda-tanda awal infeksi rabies.

Gejala awal rabies hampir menyerupai gejala penyakit flu seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot. Gejala tersebut biasanya muncul pada 4 – 12 minggu sejak seseorang tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Akan tetapi pada kasus tertentu, gejala rabies juga dapat muncul dalam hitungan tahun. Kemudian, ada beberapa gejala khas lain yang juga dapat ditimbulkan oleh rabies, seperti rasa nyeri, kesemutan dan terasa sangat gatal di area bekas gigitan.

Berikut beberapa gejala awal yang umumnya dialami oleh penderita:

· Demam

· Menggigil

· Lemas

· Sakit kepala

· Sakit tenggorokan

· Mual dan muntah

· Hilang nafsu makan

· Diare

· Mengalami gangguan tidur atau insomnia

· Gelisah

· Merasa cemas

· Depresi

Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, bahwa rabies dapat menimbulkan dampak yang mematikan. Sehingga apabila tidak segera mendapatkan penanganan, gejala rabies dapat semakin memburuk. Jika rabies sudah semakin parah, terdapat beberapa gejala lanjutan dari rabies tersebut. Gejala lanjutan tersebut dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

1. Tipe agresif

Mayoritas rabies yang diakibatkan oleh gigitan anjing dapat menimbulkan gejala lanjutan tipe agresif. Seseorang yang terinfeksi rabies mungkin dapat mengalami waktu atau saat-saat seseorang tersebut menjadi lebih emosional, contohnya seperti menjadi hiperaktif, gelisah, linglung atau bingung, berhalusinasi hingga timbul keinginan untuk menggigit atau memukul. Gejala tersebut bersifat hilang timbul, bahkan penderitanya bisa saja tidak mengingat bahwa ia marah-marah.

Selain itu, seseorang yang mengalami gejala lanjutan tipe agresif juga dapat mengalami detak jantung lebih cepat, napas terengah-engah dan kram otot.

2. Tipe paralitik

Seseorang yang terinfeksi rabies dan mengalami gejala lanjutan tipe paralitik ini umumnya cenderung akan menjadi diam. Karena penderita gejala lanjutan ini bisa saja mengalami demam ataupun sakit kepala yang lebih parah. Selain itu, penderita rabies gejala lanjutan tipe ini juga dapat mengalami kelumpuhan yang “merambat”, mulai dari bagian tubuh yang tergigit hingga menyebar ke area tubuh lain. Bahkan kematian bisa terjadi apabila kelumpuhan sudah menyerang ke otot napas.

Kemudian, penderita rabies juga dapat mengalami keluhan selain daripada yang telah disebutkan, yaitu:

· Mengalami idrofobia atau rasa takut yang berlebihan terhadap air

· Produksi air liur bertambah

· Mengalami fotofobia atau sensitif terhadap cahaya

· Mengalami priapismus atau ereksi berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.

Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.