Rabies atau dikenal juga dengan penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat yang diakibatkan oleh Lyssavirus. Rabies termasuk salah satu penyakit zoonosis, penyakit zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Virus rabies dapat menular melalui air liur, gigitan atau cakaran serta jilatan pada kulit yang terluka oleh hewan yang terinfeksi rabies.
Hewan yang berisiko tinggi dalam menularkan rabies adalah hewan liar ataupun hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksi rabies. Namun, hewan utama yang menjadi penyebab penularan rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Rabies menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai, karena hingga saat ini rabies masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Selain itu, rabies merupakan infeksi virus pada otak dan sistem saraf, sehingga apabila tidak memperoleh penanganan secara cepat rabies berpotensi mengakibatkan kematian
Melansir dari laman Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 – 12 minggu. Setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies umumnya akan mengalami gejala yang mirip dengan flu, seperti demam otot melemah, kesemutan atau merasa terkabar di area yang tergigit, sakit kepala atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, merasa bingung atau merasa terancam tanpa ada penyebab yang pasti, hiperaktif, halusinasi, mengalami gangguan tidur atau insomnia, gangguan menelan ketika makan atau minum dan produksi air liur berlebih.
Gejala tersebut dapat berakibat fatal, karena gejala rabies yang terjadi dapat berkembang secara bertahap. Perkembangan gejala tersebut dapat berupa gejala yang awanya serupa dengan flu, berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Sehingga, orang yang tergigit hewan yang terinfeksi rabies harus segera mendapatkan pertolongan agar tetap memiliki peluang sembuh.
Segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter bila mengalami gejala rabies, apalagi setelah digigit atatu dicakar hewan yang berpotensi membawa virus rabies. Terlebih lagi, bila tergigit atau tercakar hewan di sekitar kepala atau di leher, segera larikan ke IGD guna mendapatkan pertolongan medis.
Agar lebih aman, pastikan untuk memperoleh vaksin rabies atau serum maksimal 2 hari setelah digigit hewan. Karena rabies cukup berpotensi membahayakan nyawa jika gejalanya sudah muncul. Ketahui juga informasi seputar gejala rabies pada hewan, gejala rabies pada orang yang terinfeksi, diagnosis rabies, bagaimana pengobatan rabies dan pencegahan rabies. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.