Rabies adalah penyakit yang menakutkan dan mematikan yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh gigitan hewan yang terinfeksi. Rabies tidak boleh dianggap sepele, karena ribuan orang di seluruh dunia meninggal akibat penyakit ini. Sehingga penting untuk mengetahui bahwa masih ada upaya pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani rabies. Pengobatan rabies melibatkan sejumlah langkah medis dan vaksinasi yang diberikan sesuai dengan protokol yang ditetapkan.

Rabies perlu mendapatkan penanganan secara cepat. Bahkan seseorang yang terinfeksi rabies sangat disarankan untuk memperoleh penanganan sebelum mengalami gejala rabies. Karena apabila rabies sudah menginfeksi cukup parah bahkan hingga ke otak, rabies memiliki risiko yang tinggi mengakibatkan kematian.

Dalam mengobati rabies, ada beberapa cara yang mungkin akan dilakukan oleh dokter, seperti pembersihan luka, pemberian serum antirabies dan pemberian vaksin rabies dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Pembersihan luka

Luka yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran hewan yang disinyalir terinfeksi rabies akan dibersihkan menggunakan sabun antiseptik dan air selama kurang lebih 15 menit. Kemudian luka bekas gigitan atau cakaran tersebut harus diberikan Povidone Iodine, yaitu agen antiseptik guna mencegah terjadinya infeksi pada luka. Bahkan, dokter bisa saja langsung memberikan serum antirabies ke luka tersebut bila diperlukan.

2. Serum antirabies

Human rabies immune globulin (HRIG) atau lebih akrab disebut dengan serum antirabies diberikan kepada pasien yang belum pernah memperoleh vaksin rabies dan memiliki luka dengan risiko rabies yang tinggi. Ada beberapa kategori pasien yang menjadi prioritas dalam menerima serium antirabies, seperti:

· Terdapat luka lebih dari satu gigitan

· Area yang tergigit hewan berada di area yang terdapat banyak saraf, seperti leher, kepala ataupun tangan

· Memiliki imun tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV atau mengonsumsi obat antikanker atau rituximab

· Tergigit hewan yang terkonfirmasi terinfeksi rabies

Serum antirabies diberikan dengan tujuan memberi perlindungan bagi pasien sebelum antibodi yang dihasilkan dari vaksin rabies terbentuk. Sehingga serum rabies umumnya diberikan bersama dengan dosis pertama vaksin rabies.

3. Vaksin rabies

Vaksin rabies dapat merangsang sistem kekebalan tubuh guna menunjang produksi antibodi yang akan membunuh virus rabies. Karena vaksin rabies mengandung virus rabies yang telah dilemahkan. Pada orang dengan risiko tinggi terinfeksi virus rabies, vaksin rabies ideal diberikan sebagai upaya pencegahan.

Kemudian, ada juga vaksin rabies yang disebut dengan post exposure prophylaxis (PEP) yang dapat diberikan kepada pasien yang baru dicakar atau digigit hewan yang berpotensi menularkan virus rabies. Vaksin PEP tersebut juga dapat diberikan kepada pasien dengan dugaan terinfeksi virus rabies yang memiliki luka bekas gigitan dengan risiko sedang dan tinggi. Selain itu, dosis pemberian vaksin juga dapat ditentukan dengan kondisi apakah pasien sudah pernah memperoleh vaksin rabies atau belum.

Untuk pasien yang sudah pernah memperoleh vaksin rabies, biasanya dokter akan memberikan 2 dosis vaksin. Berikut penjelasannya:

· Dosis pertama diberikan secepatnya pacsa tergigit hewan

· Dosis kedua diberikan 3 hari setelah digigit hewan

Dokter akan memberikan vaksin rabies sebanyak 4 dosis vaksin apabila pasien belum pernah memperoleh vaksin rabies. Berikut penjelasan 4 dosis vaksin rabies:

· Pasca tergigit vaksin dosis pertama akan diberikan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian suntik serum antirabies guna mempermudah sistem kekebalan tubuh melawan infeksi rabies

· Hari ke-3 setelah digigit, vaksin dosis kedua akan diberikan

· Hari ke-7 setelah digigit, vaksin dosis ketiga akan diberikan

· Hari ke-14 hingga hari ke-28, vaksin dosis keempat akan diberikan

Kemudian, pengobatan yang dilakukan mengacu pada tingkat keparahan luka yang dialami, seperti:

· Seluruh bagian luka dibersihkan menggunakan cairan desinfektan bila luka berada dikategori risiko rendah

· Luka dicuci dan diberikan vaksinasi rabies jika luka berada dikategori risiko sedang

· Luka dicuci, diberikan vaksinasi rabies dan diberikan serum antirabies bila luka berada dikategori risiko tinggi

Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.